Gaya Obama Tangani Aset-Aset Warisan

Rabu, 25 Maret 2009 – 06:56 WIB
TUMBEN, pasar modal Amerika Serikat tiba-tiba bergairahItu terjadi karena Obama akhirnya membikin kebijakan yang bisa menyenangkan bursa saham

BACA JUGA: Komite Aksi Merebut Uang Inves Kembali

Dalam dua hari ini, indeks harga saham melejit mencapai 7.775
Naik mendadak hampir 7 persen

BACA JUGA: RAPBN Krisis, Arena Perjudian Obama

Pengaruhnya juga ke seluruh dunia
Termasuk ke pasar modal Jakarta.

Pemerintahan Obama akhirnya memang mengeluarkan rancangan rinci bagaimana harus mengatasi banyaknya aset beracun

BACA JUGA: Bebaskan Sepak Bola dari Politik!

Yakni, aset yang disita dari kredit macet yang sebenarnya kurang ada harganya ituDalam term pemerintahan Obama, istilah aset beracun atau agunan setengah bodong tidak dipakai lagiDalam pemerintahan Obama, sekarang aset-aset beracun itu secara resmi disebut ''aset warisan''

Istilah itu bisa mengandung makna gandaKalau dinamakan aset beracun, kesannya menakutkanPadahal, Obama kini punya program menjual cepat aset-aset ituKalau dikatakan beracun, siapa yang mau beliObama memilih istilah ''aset warisan'' sekaligus untuk mengingatkan bahwa keruwetan itu tidak lain adalah warisan pemerintahan Partai RepublikKesan memojokkan itu harus dibuat karena anggota DPR dari Partai Republik kini selalu menentang program ObamaMaka kelak, kalau aset warisan itu hanya laku dengan harga murah, jangan salahkan ObamaSalahkan yang mewariskanKira-kira begitu.

Bagaimanakah Obama menyelesaikan aset beracun, eh, aset warisan itu? Samakah dengan Indonesia, yakni membentuk BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional)? Atau seperti Swedia -yang untuk sementara mengambil alih bank-bank tersebut?

Obama punya jalan sendiriObama membentuk yang disebut TARP -Troubled Assets Relief ProgramProgram untuk menyelamatkan aset-aset bermasalahYakni, satu badan investasi gabungan antara pemerintah dan swasta, dengan kredit dari dana stimulus dan dijamin oleh asuransi lembaga khusus.

Misalnya begini: Anda dulu membeli rumah seharga Rp 1 miliar melalui mortgage (KPR)Karena krisis, Anda tidak bisa melunasi rumah tersebutBank menyita rumah AndaRumah-rumah (dan banyak harta lainnya) seperti inilah yang disebut aset warisanTapi, rumah itu ternyata jeblokTidak ada yang mau membeliKarena itu, rumah-rumah yang disita tersebut akan dilelang.

Dalam keadaan sekarang, tidak akan ada orang yang mau ikut lelangPertama, tidak ada lagi orang yang punya uangKedua, untuk apa dibeli kalau harganya tidak akan naik banyakMaka, aset warisan itu akan dilelang dengan skema khususSiapa saja yang mau membeli, tidak perlu semua dari dana sendiriYang 70 persen berupa kredit bankBank mau memberikan kredit kepada Anda karena dijamin oleh lembaga hebat yang disebut FDIC (akan saya jelaskan di alenia berikutnya)Sisanya, yang 30 persen, juga tidak harus Anda semua yang membayarAnda hanya akan membayar separonyaSeparonya lagi dibayar oleh dana pemerintah sebagai penyertaan.

Jadi, misalnya, rumah Rp 1 miliar tadi, Anda tawar dengan harga Rp 600 jutaAnda dinyatakan sebagai pemenangMaka, Anda akan memperoleh kredit Rp 400 jutaLalu, pemerintah menyertakan uang kepada Anda Rp 100 jutaAnda sendiri cukup menyediakan Rp 100 juta

Harapannya, kalau ekonomi sudah pulih, rumah itu akan bisa dijual dengan harga yang tinggiMeski tidak bisa kembali menjadi Rp 1 miliar, katakanlah bisa menjadi Rp 800 jutaMaka, Anda bisa memperoleh keuntungan yang besarPemerintah juga mengambil bagian keuntungannyaSebaliknya -ini hebatnya- kalau harga rumah itu kelak merosot menjadi tinggal Rp 500 juta, Anda tidak usah menanggung kerugianPemerintah yang akan menanggungMungkin, pemerintah sudah menghitung bahwa tidak mungkin akan terjadi kerugianInsentif menanggung kerugian tadi hanyalah sebagai daya tarik tambahan.

Melihat rancangan itu, kontan pasar modal bergairahApalagi, nilai aset warisan yang akan dilelang bisa mencapai USD 1 triliun! Ekonomi pun akan bisa bergerak cepatItu terjadi kalau semua berjalan sesuai dengan rencanaDana untuk ikut membeli aset warisan tersebut diambilkan dari dana stimulus yang sudah disetujui DPR -meski semua anggota dari Partai Republik menentang.

Siapakah FDIC yang bisa memberikan jaminan kredit bank saat semua bank kekeringan dana cash? Lembaga tersebut sangat terkenal di Amerika SerikatItulah lembaga yang selama ini menjamin semua deposito para penabung di bank-bank AmerikaFDIC (Federal Deposit Insurance Corporation) didirikan pada 1933 ketika Amerika Serikat dilanda krisis beratKrisis waktu itu begitu berat sehingga disebut depresi.

Saat itu bank yang tutup saja, menurut Wikipedia, mencapai 4.004 (angka ini sangat menarik ya)Penabung nyaris kehilangan tabungan merekaKepercayaan kepada bank hilang sama sekaliPemerintah lantas turun tangan membentuk lembaga ituModal yang diberikan USD 289 jutaItu bukan hibahPDIC harus membayar kembali.

Dengan adanya penjaminan deposito itu, kepercayaan kepada bank lama-lama pulihPemilik deposito pun akhirnya bisa mendapatkan kembali dana mereka rata-rata 85 persen dari nilai tabunganTapi, yang lebih penting adalah kepercayaan kepada bank kembali lagi dan PDIC akhirnya bisa mengembalikan dana pemerintah itu pada 1948.

Sejak 1980, PDIC mampu memberikan penjaminan kepada pemilik deposito maksimum USD 250.000Angka itu memang sangat besarTapi, untuk mencapai angka itu juga dilakukan secara bertahapDulu PDIC hanya mampu memberikan jaminan USD 5.000Lalu, naik dan terus naikTapi, jaminan USD 250.000 sekarang ini juga dinilai berlebihanTidak sehatBisa dianggap terlalu memanjakan manajemen bank yang bagaimana pun harus lebih hati-hati dan harus ikut mengambil risikoKarena itu, nilai penjaminan tersebut akan diturunkan lagi ke level pada 1980, yakni sebesar USD 100.000.

Memang, Obama belum memutuskan program TARP tersebut secara bulatBaru minggu depan finalnyaTapi, tidak mungkin Obama mundur lagiSambutan dari pasar modal luar biasa.

Bukan berarti tidak ada kritikPengkritiknya bahkan ahli ekonomi yang amat terkenal dan selama ini selalu memuji ObamaYakni, pemenang Nobel ekonomi tahun lalu, Paul KrugmanDia mengkritik habis kebijakan Obama ituDia menilai, tetap saja Obama seperti Bush: memasukkan uang kontan ke kotak sampahKrugman yang selama ini selalu memuji langkah Obama, sekali ini, mengkritik dengan sangat tajamDia menilai Obama sudah mulai melakukan kompromi untuk menyenangkan pasar modal

Krugman menilai, seharusnya tata kelola keuangan di pasar modal dibereskan duluKalau tidak, ketika ekonomi membaik, akan terjadi krisis lagiKrugman tetap memuji cara yang dilakukan Swedia (ketika Swedia krisis pada 1980-an) dulu adalah yang terbaik.

Ada juga keraguan apakah pihak swasta sudah tertarik dengan skema Obama ituSalah satu yang menyebabkan swasta ragu adalah jangan-jangan pemerintah kelak membuat berbagai peraturan yang merugikan manajemen perusahaan yang membeli asset warisan tersebut.

Mereka mengambil contoh dihebohkannya pembagian bonus kepada para direktur dan manajer AIG senilai USD 170 juta (Rp 2 triliun) baru-baru iniObama -dan rakyat- marah besarMengapa pada masa krisis seperti ini, dan AIG menerima bantuan penyelamatan dari uang rakyat yang amat besar, masih juga tega mengeluarkan uang sebesar itu untuk bonus tahunan

Pihak AIG menilai, bonus itu harus dibayarkan sebagai dengan konsekuensi atas kontrak yang sudah ditandatangani duluKalau tidak, AIG bisa diperkarakan sebagai perusahaan yang mengingkari kontrakSebaliknya, Obama tidak kekurangan akalDengan dukungan DPR, Obama mengegolkan UU khusus untuk memajaki penerima bonus tersebut 95 persen! Dengan demikian, logikanya, biarpun AIG memberikan bonus besar, bonus tersebut 95 persen jatuh lagi kepada negara.

Partai Republik mengecam ObamaTidak selayaknya UU Pajak dibuat untuk kasus per kasus dan untuk kemarahan detik ke detik seperti ituRupanya penerima bonus sendiri tahu diriSebagian di antara mereka sudah mengembalikanHingga kemarin, angkanya sudah mencapai USD 50 juta.

Para calon pembeli aset warisan itu teringat akan UU Pajak dadakan ituJangan-jangan kelak, kalau aset yang dibeli itu memberikan keuntungan besar, para manajer perusahaan tersebut juga dilarang menerima bonusHanya dengan alasan, dulu, membelinya dengan uang dari pemerintah.

Masih terus menarik mengikuti perkembangan penanganan aset warisan gaya Obama iniJadi dilaksanakan atau tidak? (*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lawan-Lawan Obama yang Mulai Tumbuh (5-Habis)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler