Gedung Mewah DPR Tidak Bisa Dihentikan

Marzuki: Sudah Bayar Konsultan

Jumat, 03 September 2010 – 05:35 WIB

JAKARTA - Ketua DPR Marzuki Alie mulai gusar terhadap rencana pembangunan gedung baru dewan yang  belakangan "menjadi berantakan"Apalagi muncul kesan bahwa para pimpinan DPR mulai tidak satu suara dalam mendukung rencana pembangunan gedung bernilai Rp 1,6 triliun itu

BACA JUGA: SBY Tetap di Atas Mega-Prabowo


  
"Kalau ada anggota yang menolak, atas nama siapa" Tapi, kalau ada yang berusaha mencari panggung untuk bicara, ya silakan saja," sindir Marzuki


Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengatakan akan meminta pembangunan gedung mewah itu ditinjau ulang

BACA JUGA: Usut Penyebar Isu Spa di Gedung Baru DPR

Pram-sapaan akrabnya-menyebut gedung yang akan dibangun dengan 36  lantai tersebut belum diputuskan di tingkat pimpinan dewan


Marzuki membantah perkataan Pram itu

BACA JUGA: PDIP akan Datangi KPK

Dia menegaskan, rencana pembangunan gedung sebenarnya sudah dibicarakan di tingkat pimpinanMalah, lanjut dia, juga sudah dibicarakan dengan MPR dan DPD"Kalau sudah begini, masak distop" kata wakil ketua Dewan Pembina Partai Demokrat tersebut.

Karena sudah melalui proses, Marzuki  menegaskan, pembangunan gedung baru itu tidak dapat lagi dihentikan"Konsultannya sudah dibayar, desainnya juga sudah selesai untuk 27 lantai dari 36 yang kita rencanakan," pungkasnyaLangkah DPR itu bisa dibilang nekat karena sejumlah kalangan mengkritik pembangunan gedung yang sangat mahal tersebut di tengah persoalan ekonomi bangsa yang masih membelit.

Pimpinan DPR juga gusar terhadap isu-isu miring yang terus dialamatkan kepada merekaTerutama, terkait dengan isu rencana pembangunan spa, kolam renang, dan fasilitas pijat dalam rencana pembangunanTaufik Kurniawan, wakil ketua DPR yang berasal dari Fraksi PAN, meminta Badan Kehormatan DPR turun tangan mengusut penyebar isu yang dianggap menyesatkan tersebut"Saya minta diusut tuntas, ada agenda apa dan siapa yang menyebarkan isu itu, kami telah dibuat kaget dengan isu-isu tersebut," tegas Taufik di gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin (2/9).

Dia menyatakan, sebenarnya bisa memahami reaksi masyarakat yang kemudian jadi marah itu"Tapi, juga harus diketahui bahwa jajaran pimpinan juga marah kalau ada yang coba-coba memfitnah pimpinan DPR dan lembaga ini," imbuh Sekjen DPP PAN itu.

Sebab, menurut dia, fitnah tersebut berdampak sangat luar biasaOpini masyarakat terus terarahkan kepada hanya hal negatif dari DPR"Kami ini (jajaran pimpinan, Red) susah payah membangun dan berusaha memperbaiki citra DPR, namun dirusak orang-orang yang tidak bertanggung jawab seperti penyebar isu itu," keluhnya.

Rencana pembangunan fasilitas relaksasi memang tidak disampaikan langsung oleh pimpinan DPR ataupun anggota badan urusan rumah tangga (BURT)Melainkan, team leader dari Tim Teknis Pembangunan Gedung Baru DPR Budi SukadaNamun, saat itu, Budi menyampaikan dalam satu forum yang sama, yaitu acara sosialisasi resmi rencana pembangunan gedung baru oleh BURT pada 30 Agustus 2010 lalu.

"Sangat tidak masuk akal jika isu usul tersebut lalu diterima pimpinan di tengah kondisi bangsa yang masih belum baik seperti sekarang," elak Taufik, kembaliDia menegaskan, apa yang disampaikan Budi Sukada soal fasilitas relaksasi itu jelas tidak benar

"Dia harus ditanyai dari mana mendapatkan isu seperti itu, karena memang tidak ada rencana apa pun terkait dengan hal itu," tandasnyaJika  Budi Sukada, lanjut Taufik, mendapatkan info dari anggota DPR,  perlu ada tindakan terhadapnyaBegitu pula, jika info tersebut berasal dari jajaran kesetjenan, pihak Sekjen juga harus bisa menindak tegas jajarannya.

Sementara itu, gelombang penolakan dari internal dewan terus mengalirKemarin giliran Fraksi Partai Gerindra menyatakan penolakannya"Kami menolak karena tidak etis membangun gedung di tengah perekonomian rakyat yang belum stabil," ujar Sekretaris Fraksi Gerindra Edhy Prabowo.

Selain menolak, fraksi itu juga berencana memberikan teguran keras kepada kadernya sekaligus anggota BURT Pius LustrilanangTanpa koordinasi dengan fraksi maupun partai, mantan aktivis tersebut dianggap terlalu ngotot dengan wacana gedung baru"Kami akan panggil untuk diberi teguran keras," tegasnya(dyn/c3/tof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemohon Tak Serius, Gugatan Digugurkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler