jpnn.com, JAKARTA - Nama Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan terseret dalam geger soal bisnis tes PCR.
Bola panas bergulir dan membuat hipotesis liar di masyarakat.
BACA JUGA: Akhirnya Luhut Binsar Buka Suara: Sejujurnya Saya
Devi Pandjaitan pun membagikan kata-kata Luhut Binsar untuknya melalui akun resmi @Devi Pandjaitan.
Pada postingan tersebut Devi menuliskan bahwa Luhut tidak ingin dia cemas dengan kabar yang beredar.
BACA JUGA: Luhut dan Erick Thohir Dilaporkan ke KPK soal Harga PCR
"Ini jawaban Pak Luhut untuk saya istrinya, walau masih kunker bersama Presiden di Dubai dan Abu Dhabi, sudah mulai bicara, ibu juga tenang aja ya, will be ok," tulis Devi.
Devi menuturkan dalam pesannya Luhut menyatakan bahwa tidak ada yang salah dan bantuan disalurkan karena keadaan di masyarakat begitu parah.
BACA JUGA: Polemik Bisnis Tes PCR Urusan Gawat, Luhut Binsar Diminta Buka Suara
"Kita enggak ada yang salah kok, aku waktu itu benar-benar membantu karena keadaan amat parah dan semua sudah dijelasin," ungkap tulisan Devi.
Luhut juga menyampaikan pada Devi sudah memberitahukan fakta kepada publik lewat Jubirnya Jodi Mahardi.
"Ibu jangan stres ya, enggak ada yang salah sama sekali, malah itu untuk kemanuasiaan," tulisnya.
Menurut Luhut, seperti yang disampaikan Devi dalam postingan itu, banyak pihak tidak menghitung nyawa yang selamat karena bantuan tes PCR.
"Sekarang ngomong, waktu itu apa ada yang bertindak? Kan enggak ada? ya kita lakukan dan diikuti yang lain," tegas Luhut masih dari postingan tersebut.
Sebelumnya, berbagai pihak menginginkan kejelasan langsung dari Luhut terkait bisnis alat tes PCR tersebut.
Luhut Binsar pun buka suara melalui akun Instagram miliknya @luhut.pandjaitan.
Luhut Binsar menyampaikan tidak pernah mengambil keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) dalam pengadaan alat tes PCR.
"Seperti sama sama kita tahu, pada masa masa awal pandemi tahun lalu, Indonesia masih terkendala penyediaan tes Covid-19. GSI tujuannya bukan mencari profit bagi pemenang saham," tulis Luhut.
Menurut dia, partisipasi diberikan melalui Toba Bumi Energi merupakan wujud bantuan yang diinisiasi oleh rekanan dari Grup Indika, Adaro, Northstar, dan lainnya.
"Sepakat membantu penyediaan fasilitas tes Covid-19 dengan kapasitas besar dan bantuan melalui perusahaan tersebut sebagai upaya keterbukaan yang dilakukan sejak awal," beber Luhut Binsar. (mcr10/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Fakta soal Bisnis Alat Tes PCR yang Menyeret Nama Luhut Binsar
Redaktur & Reporter : Elvi Robia