Gelar Tertinggi dari Kesultanan Deli untuk Presiden Jokowi

Minggu, 07 Oktober 2018 – 23:54 WIB
Sultan Deli Tuanku Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam menyematkan pin dan keris kepada Presiden Joko Widodo di Istana Maimoon, Medan, Minggu (7/10). Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, MEDAN - Kesultanan Deli memberikan gelar Tuanku Sri Indera Utama Junjungan Negeri kepada Presiden Joko Widodo. Prosesi pemberian gelar untuk presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu dilakukan di utama Istana Maimun, Medan, Minggu (7/10)

Gelar Tuanku Sri Indera Utama Junjungan Negeri merupakan penghargaan tertinggi dari Kesultanan Deli. Sebelum penyematan gelar, Pemangku Sultan Deli Tengku Hamdy Osman Delikhan Al-Haj memasangkan memasankan tengkuluk ke Presiden Jokowi.

BACA JUGA: Lantik TKD, Hasto Yakini Jokowi-Maruf Menang 71% di DIY

Setelah itu giliran Sultan Deli Tuanku Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam menyematkan pin dan keris kepada mantan gubernur DKI itu. Sultan Deli juga menandatangani surat yang kemudian diserahkan kepada Presiden Jokowi.

Ada pula prosesi tepung tawar dalam rangkaian penyematan gelar. Prosesi itu melibatkan empat unsur perwakilan. Yaitu Sultan Deli, perwakilan raja-raja Nusantara, gubernur Sumatera Utara dan unsur ulama.

BACA JUGA: Bisa Jadi Dusta Ratna Tak Pengaruhi Pemilih Prabowo-Sandiaga

Presiden Jokowi saat menyampaikan kata sambutan mengucapkan terima kasih atas kehormatan yang diberikan Kesultanan Deli kepadanya. Menurutnya, dalam gelar adat itu terkandung amanah dan tugas berat dari Kesultanan Deli, kerajaan-kerajaan se-Nusantara, para pemangku adat dan ulama untuk terus bekerja keras bersama-sama dengan semua elemen bangsa membawa Indonesia bergerak maju.

“Bergotong royong mewujudkan Indonesia yang baldatun thayyibatun wa rabun ghafur," kata Presiden Jokowi.

BACA JUGA: Elektabilitas Jokowi-Maruf 60,4% tapi Pilpres 6 Bulan Lagi

Presiden Ketujuh RI itu mengatakan, ada tradisi dan kebudayaan bangsa yang menjadi sumber energi besar bagi Indonesia. Menurutnya, kebudayaan Nusantara sangat beragam, kaya akan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal yang menjadi kepribadian bangsa untuk modal meraih kemajuan.

"Banyak yang berpikir bahwa yang namanya kemajuan itu mengesampingkan budaya, meminggirkan adat istiadat. Tapi bagi Indonesia, bagi kita justru energi utama kemajuan kita adalah kebudayaan," lanjutnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pujian Hasto untuk Cara Jokowi Memotivasi Kaum Difabel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler