Gempa 5,6 SR Guncang Pagaralam-Lahat

Kamis, 11 September 2008 – 09:31 WIB
Warga menunjukkan bagian rumah yang rusak akibat gempa. Foto: Sumeks.
LAHAT - Gempa tektonik berkekuatan 5,6 skala richter (SR) atau setara 4,5 MMI mengguncang Bumi Seganti Setungguan sekitar pukul 10.07 WIB, Selasa (9/9)Pusat gempa atau episentrum di arah barat daya Tebing Tinggi-Bengkulu dengan koordinat 4,04 lintang selatan (LS) dan 103,01 bujur timur (BT) di kedalaman 10 km di bawah permukaan bumi, atau tergolong gempa dangkal

BACA JUGA: Banjir Bandang Rendam Kota Ambon

Bahkan terjadi gempa susulan pukul 10.52 WIB berkekuatan 4,4 SR

Akibat gempa tersebut, Desa Muara Tawi di Kecamatan Jarai dan Desa Sedan di Kecamatan Muara Payang, Kabupaten Lahat mengalami kerusakan paling parah

BACA JUGA: Abdillah Pamer Prestasi

Ratusan rumah, perkantoran, dan juga masjid nyaris roboh
Bahkan ada yang rata dengan tanah

BACA JUGA: Keluarga Wako Medan Tertekan


Data yang berhasil dihimpun di bagian Posko Gempa Desa Muara Tawi, rumah yang mengalami kerusakan ringan terdata di Desa Pelajaran sebanyak 63 rumah, Desa Paman Salak (40 rumah), Desa Nanti Giri (20 rumah), Desa Aromantai (34 rumah), Desa Muara Tawi (53 rumah), Desa Tertab (20 rumah), Desa Bandar (23 rumah), Desa Penantian (47 rumah), Desa Karang Tanding (33 rumah), dan Desa Lubuk Saung (22 rumah), Desa Sadan (13 rumah)Selain itu, satu bangunan Masjid Al-Hidayah mengalami kerusakan parahDinding dan tiang masjid mengalami keretakan hebat dan nyaris roboh.
Sedangkan di Kecamatan Muara Payang yang terdiri tujuh desa, di antaranya Desa Bandu Agung, rumah warga yang mengalami kerusakan berat 43 rumah, Desa Muara Gelumpai (13 rumah), Desa Talang Tinggi (10 rumah), Desa Lawang Agung Lama (52 rumah), Desa Lawang Agung Baru (33 rumah), dan Desa Muara Jauh (75 rumah)“Kerugian akibat gempa ini mengakibatkan kerugian materiil mencapai Rp1,9 miliar,” ujar Camat Muara Payang, Fitra Ardiansyah.
Selain itu, kerusakan juga dialami bangunan SMPN 1 Jarai yang hampir separuh ruang kelas tidak bisa dipakai karena rusakSelain itu, dinding dan atap gedung SMPN 2 Jarai serta SMPN 2 Muara Payang yang atapnya roboh dan retak.
Di samping kerusakan yang dialami rumah warga, ratusan warga di Kecamatan Jarai, terpaksa dilarikan ke Puskesmas Jarai karena mengalami luka dan memar seperti di bagian kepala, wajah, pinggang, tangan dan kakiPara korban tersebut terdiri dari para lansia, ibu-ibu, dan anak-anak
Suasana Puskesmas Jarai makin gaduh karena suara tangisan para keluarga korban yang berdatangan membesuk korban yang terbaring merintih kesakitan akibat luka dideritaSebagian warga yang selamat, khususnya pegawai kantor, sibuk memberi kabar kepada kerabat masing-masing.
Dari peristiwa tersebut, satu warga Desa Muara Tawi, Kecamatan Jarai, bernama Siti Aina binti Nang Aim (78), meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan dinding rumahnyaSaat kejadian korban sedang terbaring karena menderita stroke.
Menurut Lion (45) dan Lenci (34), warga Desa Penantian mengungkapkan bahwa gempa pertama terjadi sekitar pukul 09.30 WIB, tapi tidak begitu terasaGempa kecil tersebut terjadi berulang-ulang hingga lima kaliBarulah gempa kedua terjadi pukul 09.45 WIB, selanjutnya gempa ketiga pukul 09.60 WIBDan gempa paling kuat terjadi 10.07 WIB.
Lain halnya dengan Eni (30) dan Rohana (53), warga Desa Sadan, Kecamatan Jarai yang mengaku mengatakan setiap 30 menit sekali gempa susulan“Karena takut, kami lebih baik di luar rumahSebab situasinya belum aman, kemungkinan gempa susulan sering terjadiMakanya kami mendirikan tenda di halaman rumah,” bebernya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesejahteraan dan Sosial (Dinkessos) Kabupaten Lahat Ir Rechnawaty mengatakan, bantuan bagi korban gempa akan segera disalurkan kepada yang membutuhkan“Bantuan seperti pakaian layak pakai, selimut, peralatan dapur, beras, mi instan, gula, kain sarung, tenda akan segera didistribusikan kepada warga yang terkena gempa,” katanyaDinkessos Lahat juga akan mendirikan dua posko umum di Desa Muara Tawi dan Desa Sedan.
Gempa juga membuat rapat paripurna DPRD Lahat hasil reses juga kocar kacir“Kita tadi sedang sidang paripurna menyampaikan hasil resesDan kami langsung berhamburan keluar gedung karena ada guncangan sangat kuat,” kata Saryono, anggota Fraksi PAN LahatHal yang sama dialami ratusan PNS Pemkab Lahat yang panik dan langsung berhamburan keluar gedung
Gempa yang cukup kuat itu juga membuat masyarakat Pagaralam berhamburan keluar rumahAktivitas pegawai di kompleks Pemkot Pagaralam di Gunung Gare langsung terhentiBegitupun sejumlah sekolah langsung memulangkan siswanya, terutama yang ada di kawasan Gunung DempoInformasi yang berhasil dikumpulkan koran ini, tidak banyak terjadi kerusakan bangunan di Kota Pagaralam, hanya retak-retak saja
Selamet, Ketua Pos Pemantau Gunung Api Dempo didampingi stafnya Mulyadi mengungkapkan, pusat gempa berasal dari Kota Pagaralam, tepatnya 20 km barat Daya Kota Pagaralam atau Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat“Ini data yang kita terima dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung yang memberitahukan kepada kita,” imbuhnya
Dijelaskan Selamet, akibat gempa tektonik bisa memicu gempa vulkanik A (dalam) di Gunung Api Dempo“Memang itu bisa memicu gempa vulkanik,” ujarnya seraya menambahkan, kondisi ini membuat pihaknya semakin meningkatkan kewaspadaan terhadap Gunung Api DempoApalagi sejak kemarin (9/9) pagi Gunung Api Dempo tidak bisa dipantau dengan visualisasi atau mata telanjang akibat kabut tebal, ditambah turunya hujan lebat sampai siang hari(smk)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus korupsi Nyangkut Di Daerah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler