jpnn.com - BATAM - Kepolisian di Batam, Kepulauan Riau dituntut untuk tegas menertibkan keberadaan kelompok remaja bersepeda motor yang suka ugal-ugalan di jalan raya.
Pasalnya keberadaan kelompok remaja bersepeda motor itu kembali menyebabkan nyawa pengedara lain melayang. Adalah Alex Saputra Manurung, 24 warga Simpang Dam, Mukakuning yang tewas dalam kecelakaan lalu lintas di jalan raya S Parman Seibeduk persisnya di Pintu III perumahan Bidaayu, Senin (12/9) dini hari.
BACA JUGA: Suami Mirna Salihin Bilang Autopsi Tak Perlu Dilakukan Lagi
Kecelakaan maut itu diduga karena diserempet sekelompok remaja bersepeda motor yang ugal-ugalan dan jumping di sepanjang jalan tersebut.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit Camatha Sahidiya Mukakuning dan rumah sakit umum daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam di Batuaji. Namun nyawanya tak tertolong karena mengalami pendarahan hebat di bagian kepala. Korban meninggal sebelum tiba di rumah sakit.
BACA JUGA: Rupanya ini Motif Penyanderaan di Pondok Indah
Menurut dokter RSUD Embung Fatimah Batam dr Agung korban mengalami luka lecet dan memar di beberapa bagian tubuh, luka robek di kepala dan patah tulang tengkorak kepala. "Sebab kematiannya diduga karena patah tulang tengkorak kepala itu," ujar Agung seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group) hari ini (13/9).
Informasi yang diperoleh, kecelakaan maut itu terjadi diduga karena ulah sekelompok remaja yang ugal-ugalan dan jumping. Sebab sebelum kecelakaan terjadi menurut sejumlah saksi di lokasi kejadian, korban yang baru pulang dari perumahan Bidaayu berpapasan dengan sejumlah remaja bersepeda motor yang sedang jumping dan balap liar di sepanjang jalan raya itu.
BACA JUGA: Si Gadis Kenal Pria di Facebook, Janjian Bertemu, Jahat!
Setelah kejadian remaja bersepeda motor itu kabur ke arah Mukakuning, warga mendapati korban sudah tergeletak di pinggir jalan dengan kondisi kritis.
"Kayaknya diserempet atau disenggol sama anak-anak motor itu, karena memang banyak anak-anak motor itu yang lewat saat warga temukan Alex tergeletak di pinggir jalan," ujar Delfis, salah satu anggota keluarga korban di RSUD Embung Fatimah.
Sebelum kecelakaan, korban diketahui baru pulang antar rekannya ke daerah Bidaayu dan tidak mengenakan helm sehingga kecelakaan itu berakibat fatal baginya.
Atas kejadian itu warga berharap agar pihak kepolisian di Batam lebih aktif lagi melakukan patroli dan menertibkan kelompok remaja bersepeda motor yang kerap membuat keonaran di jalan raya itu.
"Karena memang hampir setiap malam mereka (kelompok remaja bersepeda motor) balap dan jumping di sepanjang jalan ini. Sangat berbahaya bagi pengendara lain," ujar Rosalina salah seorang warga di Tanjungpiayu.(opi/eja/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sadis! Lihat nih, Informan Polisi Disiram Air Keras
Redaktur : Tim Redaksi