jpnn.com, PEKANBARU - Jajaran Polresta Pekanbaru meringkus berhasil empat pelaku pengeroyokan dan penusukan terhadap tiga anggota Polda Riau, Minggu (21/4) dini hari kemarin.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto mengatakan, para pelaku tersebut adalah merupakan kelompok geng motor.
“Ya, para pelaku adalah geng motor. Namanya geng motor Lanang-lanang Nekat (L2N),” jelasnya.
BACA JUGA: Ribut Soal Gembok Kotak Suara, Ketua PPS Kena Tikam Hansip
Didampingi Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Ariyanto, Santo mengatakan bahwa saat ini ada dua pelaku lainnya yang belum ditangkap, sampai saat ini masih diburu dan sudah ditetapkan sebagai DPO (daftar pencarian orang).
Lebih lanjut dijelaskan Santo, keempat tersangka yang ditangkap tersebut berinisial AA, FE, GM dan BI. Di antaranya usia para tersangka terbilang masih remaja seperti 17 hingga 24 tahun.
BACA JUGA: Pelaku Pembunuhan Sadis di Areal Perkebunan Sawit Simalungun Diringkus
"Keempat tersangka ditangkap Direktorat Reskrimum Polda Riau dan Satreskrim Polresta Pekanbaru, beberapa jam usai melakukan aksinya,” kata Santo.
Dipaparkannya bahwa ada dua Laporan Polisi (LP) terkait kasus tersebut, pertama kekerasan secara bersama-sama terhadap orang (korban) dan kekerasan (pengrusakan) terhadap barang, di mana pelaku memecahkan kaca RS Syafira (tempat korban dirawat) dan kendaraan di lokasi.
BACA JUGA: Tunggakan Gaji Belum Dibayar, 12 Pemain Ajukan Gugatan
Dia juga menegaskan bahwa tidak ada ruang di Pekanbaru, terhadap berkembangnya geng motor. “Jika ada geng motor yang melanggar aturan dan menggangu masyarakat akan kami tindak tegas,” ujarnya.
Dikatakannya bahwa awal penyebab terjadi perkelahian, berawal dari saling salah paham. “Sekitar pukul 12 (malam) itu, korban dan pelaku saling bertemu dan terjadi saling salah paham. Tidak ada permasalahan sebelumnya,” ucap Santo.
Atas kejadian tersebut, Polresta yang menerima laporan melalui Polsek Bukit Raya membentuk Tim Buru Sergap untuk menangkap pelaku.
Alhasil, tim yang bergerak cepat meringkus empat orang pelaku, Minggu (21/4) dini hari. Salah satu dari pelaku berinisial AH sebagai otak pelaku yang memberi instruksi juga dikatakannya telah diamankan.
Penyebab pasti perkelahian antara anggota Sabhara Polda Riau dengan ratusan orang dari kelompok geng motor, masih tanda tanya. Kepolisian Resort Kota (Polresta) Pekanbaru telah menetapkan dua orang tersangka. (man/rir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apa Sanksi untuk Para Guru Besertifikasi yang Tuntut Tetap Terima TPP?
Redaktur & Reporter : Budi