Genjot Kredit, Bank Jabar Akuisisi BPR

Rabu, 12 Januari 2011 – 04:04 WIB

JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) siap mengucurkan dana sebesar Rp 240 - 300 miliar untuk menambah kepemilikan saham perseroan di 50 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Jawa BaratPerseroan ingin meningkatkan kepemilikan saham menjadi lebih dari 50 persen di BPR.

Presiden Direktur BJBR, Agus Ruswendi, mengatakan komitmen itu sudah ditetapkan sebagai salah satu upaya meningkatkan kredit di tahun ini

BACA JUGA: PLN Dihadapkan Pilihan Sulit

"Kita ingin tambah porsi saham di atas 50 persen
Nanti kita lakukan?due dilligence?(uji tuntas)," ujarnya saat paparan publik di Jakarta, kemarin.

Selain itu, keinginan untuk menambah kepemilikan di 50 BPR dilandasi oleh komitmen BJBR untuk membenahi seluruh BPR

BACA JUGA: Emirsyah Tetap Piloti Garuda

Saat ini porsi kepemilikan saham perseroan di 50 BPR tersebut baru mencapai 15 persen
Ketika kepemilikan meningkat sampai 50 persen nantinya maka akan jadi pemegang saham pengendali

BACA JUGA: PT KAI Tolak Kembalikan Selisih Tarif



"Kita komitmen ingin membenahi BPRDengan catatan, ada semacam keleluasaan kewenangan dan saham kami bisa di atas 50 persenSekarang 15 persenJumlah BPR-nya sekitar 50 BPR," papar Agus.

Penjajakan telah dilakukan dan perseroan sedang dalam tahap menunggu peraturan daerah serta persetujuan pemerintah Provinsi Jawa BaratDengan langkah pengambilalihan ini, dipercaya akan memperkuat penyaluran kredit khususnya pada segmen mikro dan UKM.

Di sisi lain, akusisi juga bisa kembali menyehatkan posisi perbankan di daerah"Nanti manajeman Bank Jabar juga akan ditempatkan pada masing-masing BPR yang akan diakuisisi," terusnya.

Hingga akhir tahun lalu, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) BJBR mencapai Rp 750 miliarSegmen perdagangan mendominasi kredit KUR sepanjang 2010Untuk tahun ini, perseroan berharap penyaluran KUR bisa ditingkatkan hingga Rp1 triliun"Ini bisa dicapai dengan dukungan berbagai pihak, termasuk BPR di wilayah Jawa Barat," katanya.

Untuk mendukung langkah ekspansi kredit yang ditargetkan meningkat 25 persen pada tahun ini, perseroan juga akan menerbitkan obligasi senilai Rp2 triliunObligasi diterbitkan dalam 3 seri dengan tenor masing-masing 3 tahun, 5 tahun, dan 7 tahun dan ditawarkan dengan bunga di kisaran 7,44 - 9,45 persen.

Agus menjelaskan, obligasi seri A memiliki jangka waktu tiga tahun dengan kisaran kupon 7,44 - 8,44 persen atau mengacu pada yield Surat Utang Negara (SUN) seri FR0051 ditambah 73 - 173 bpsSeri B memiliki tenor lima tahun dengan kisaran
kupon 7,89 - 8,89 persen atau mengacu pada SUN seri FR0030 ditambah 73 - 173 bpsDan seri C bertenor tujuh tahun dengan kisaran kupon 8,45-9,46 persen.

Perseroan telah menunjuk PT Bahana Securities dan PT Trimegah Securities selaku penjamin pelaksana emisi efek (underwritter)Obligasi VII ini juga telah mendapat peringkat idAA- dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)"Obligasi digunakan untuk ekspansi kredit perseroan, di mana mencapai 25 persen (penigkatannya) di 2011Selain itu digunakan juga untuk penambahan saham di beberapa BPR," terus Agus.

Masa penawaran awal obligasi ini dijadwalkan mulai kemarin sampai dengan 19 Januari 2011Tanggal efektif rencananya akan didapat 25 Januari 2011, dengan masa penawaran pada 27 - 28 Januari 2011Sementara masa penjatahan pada 31 Januari 2011, dengan pendistribusian secara elektronik pada 2 Februari 2011Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) sendiri akan dilaksanakan pada 4 Februari 2011.(gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saham BRI Resmi Stock Split


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler