Gerah Soal Pabrik Narkoba di LP Tanjung Gusta

Minggu, 04 Agustus 2013 – 21:01 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkumham) menepis temuan hasil operasi gabungan beberwpa waktu lalu bahwa di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta ditemukan adanya pabrik mini narkoba milik salah seorang narapidana. Namun Kemenkumham tidak menampik ada upaya napi tertentu yang mencoba meracik narkoba di dalam penjara.

Juru Bicara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kemenkumham, Akbar Hadi mengatakan, tak mungkin ada pabrik narkoba di dalam LP Tanjung Gusta. Sebab, lapas itu sudah kelebihan kapasitas. "Untuk tidur saja sulit, bagaimana mungkin bisa disebut sampai ada pabrik mini pengolahan narkotika?” ujar Akbar  di Jakarta, Minggu (4/8).

BACA JUGA: Harus Ada Transparansi Dana Penyelenggaraan Konvensi

Menurutnya. penyebutan pabrik narkoba di LP Tanjung Gusta sangat memengaruhi opini publik bahwa seolah-olah penjara yang sedianya menjadi tempat pembinaan pelaku kejahatan justru berubah fungsi menjadi tempat memroduksi barang-barang haram. “Jadi tolong jerih payah kami dihargai. Apalagi ada petugas yang sampai tewas dalam aksi kerusuhan di Lapas tersebut beberapa waktu lalu,” ujarnya berharap.

Meski begitu Akbar tidak membantah bahwa dari hasil penggeledahan memang ditemukan sejumlah peralatan yang mengindikasikan adanya upaya seorang napi mencoba meracik narkoba. Selain itu, ia juga mengakui adanya upaya penyelundupan narkoba ke dalam penjara masih kerap terjadi.

BACA JUGA: Arah Tol Cikampek-Simpang Jomin Padat Merayap

“Kita tidak memungkiri penyelundupan masih ada. Caranya macam-macam, misalkan dengan dilempar bola atau dibawa masuk lewat pintu. Karena di Lapas itu kan mayoritas napi narkotika, jumlahnya ada sekitar 1.600 orang, jadi upaya-upaya ke arah itu kemungkinan besar masih terus mereka lakukan,” katanya.

Menurut Akbar, upaya meracik maupun menyelundupkan narkotika sulit dideteksi karena lemahnya pengawasan akibat minimnya jumlah petugas yang ada. Saat ini, katanya, jumlah sipir di semua lembaga pemasyarakatan di tanah air tidak sangat sebanding dengan jumlah narapidana, terutama napi narkotika.

BACA JUGA: Jika tak Fair, Effendi Ghozali Hengkang dari Komite Konvensi Demokrat

“Sumber daya manusia (SDM) kita masih sangat kurang, tapi meski begitu upaya-upaya pembenahan akan terus kita lakukan. Agar perbuatan melanggar hukum yang coba kembali dilakukan para napi dapat terus diminimalisir. Saat ini mental petugas kita di sana juga masih dalam proses pemulihan, jadi kita benar-benar terus berbenah,” ujarnya.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... LBH Polisikan Perusahaan yang tak Bayar THR


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler