Gerilya Lobi Calon Kapolri

Kompolnas Seleksi Calon Di Bulan Puasa

Senin, 02 Agustus 2010 – 09:02 WIB

JAKARTA - Waktu pemilihan Kapolri baru pengganti Jenderal Bambang Hendarso Danuri semakin dekatBHD dijadwalkan pensiun Oktober dua bulan lagi

BACA JUGA: Kompolnas Minta Polri Legawa

Nama-nama calon penggantinya mulai digodog oleh Komisi Kepolisian Nasional
Sekretaris Kompolnas Adnan Pandupraja menjelaskan proses penyaringan calon Kapolri akan dilakukan secara intensif mulai bulan ini

BACA JUGA: 31 Agustus, Calon Haji Wajib Lunasi BPIH



"Kita ditarget September atau pas sekitar lebaran sudah tuntas," katanya pada Jawa Pos di Jakarta kemarin ( 1/8)
Adanan yang merupakan anggota tim seleksi menjelaskan nama-nama calon Kapolri itu sudah ada di meja Kompolnas dan siap untuk disaring

BACA JUGA: Jaminan Konstitusi Bukan Untuk Anarki



"Kami akan mempertimbangkan tiga hal yakni kompetensi , integritas dan aksepsibilitas atau tingkat penerimaan figur itu di kalangan internal," katanyaDalam waktu dekat, Kompolnas akan menggelar rapat terbatas untuk membahas prosedur dan mekanisme penyaringan"Mungkin pekan ini," katanya

Adnan menyebut, dalam proses penyaringan nama itu mereka akan melibatkan banyak pihak"Untuk rekam jejak anti korupsinya kami akan berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi," katanyaLalu, untuk menelusuri apakah sang calon pernah bermaslah dalam transaksi perbankan, Kompolnas akan meminta bantuan Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan ( PPATK)"Tidak mungkin kami punya data sendiri," katanya

Setelah itu, Kompolnas juga meminta data dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas Ham) untuk menyelidik apakah sang calon pernah punya rekam jejak jelek di bidang penegakan hak asasi manusia"Komnas HAM punya fileItu nanti kami minta agar dibandingkan dengan biodata mereka," katanyaNamun, Adnan masih menolak membeber figur-figur kandidat potensial calon Kapolri baru

Sumber Jawa Pos di kalangan internal Mabes Polri menyebut dari banyak nama, kini tinggal enam nama yang jadi pembicaraan hangatMereka adalah Komjen Jusuf Manggabarani, Komjen Nanan Soekarna, Komjen Ito SumardiLalu, untuk bintang duanya, Irjen Timur Pradopo, Irjen Imam Soedjarwo dan Irjen Oegroseno.Sumber lain, menyodorkan dokumen nota dinas bernomor R/ND-545/X/2009/Dit D, ada lima nama yang rekam jejaknya diselidiki secara internal oleh PolriDokumen itu ditandatangani Brigjen Hertian AYunus selaku direktur D dan diparaf mengetahui oleh Wakabaintelkam (saat itu, Red) Brigjen Pratiknyo.

Lima nama tersebut adalah Irjen Timur Pradopo, Komjen Susno Duadji, Irjen Oegroseno, Irjen Imam Sudjarwo, dan Irjen (pangkat saat itu, Red) Nanan SoekarnaDalam dokumen juga disebutkan hasil penyelidikan, lengkap dengan nama anggota keluarga serta rekam jejak mereka saat bertugas.

Dalam nota dinas itu disebutkan, Komjen Susno Duadji yang sekarang ditahan di Rutan Brimob dinilai melakukan banyak inovasi dengan mengedepankan perangkat IT saat menjadi Kapolda Jawa BaratPolisi bernomor register pokok (NRP) 54070359 itu juga dianggap sering menulis buku dan pernah bertugas di PPATKLalu, Irjen Timur Pradopo yang ber-NRP 56010380 dinilai rajin turun ke pelosok-pelosok wilayah saat menjadi Kapolda BantenTimur yang sekarang menjabat Kapolda Metro Jaya itu juga dinilai tidak banyak bicara serta disiplin

Sementara itu, Irjen Oegroseno juga dinilai positifDisebutkan, Kapolda Sumut yang ber-NRP 56020420 itu hanya pernah menjadi pembicaraan internal saat menjabat Kapolda Sulteng dan menunda eksekusi Tibo csKemudian, Irjen Imam Sudjarwo yang sekarang menjabat Kalemdiklat Polri dinilai positif saat memimpin operasi penindakan penambangan timah ilegal di Provinsi Bangka BelitungJenderal ber-NRP 55110429 itu juga dianggap sebagai pekerja keras

Dalam analisis terhadap Nanan Soekarna, disebutkan bahwa dia merupakan sosok yang pintar dan inovatifJenderal ber-NRP 55070582 itu hanya dianggap bermasalah saat anak buahnya gagal mengatasi unjuk rasa DPRD Sumut yang mengakibatkan ketua DPRD Sumut meninggalDikonfirmasi soal nama-nama itu, Adnan menolak membantah ataupun membenarkan"Bukan wewenang saya untuk menyebut nama," elaknya

Sumber yang lain menjelaskan, saat ini gerilya lobi para calon Kapolri baru semakin marakMereka melakukan aneka ragam pendekatan"Sasaran utamanya tentu parlemen, "katanyaGerilya lobi itu dilakukan oleh tim-tim mereka yang sudah dibentuk jauh-jauh hari"Bentuknya macam-macam." Ada yang mengundang diskusi, menyodorkan draf visi misi atau bahkan mensponsori pembuatan lembaga baru yang menjadi pengamat atau istilahnya mitra kepolisian," ujarnya

Tentu saja, lobi itu membutuhkan dana untuk bergerak"Ya, sudah ditentukan porsi anggarannya masing-masingItu dari dana pribadi," katanyaDikonfirmasi soal informasi lobi-lobi tim sukses itu, Adnan berkomentar dingin"Secara etika tentu politik uang tidak dibolehkanSaya tidak mau komentar kalau belum ada contoh yang konkret," kata Adnan

Sumber Jawa Pos sebut saja Trion mengakui hal itu"Kami diberi tugas untuk melakukan pendekatan pada lsm-lsm terutama yang kritis," kata Trion yang ditemui akhir pekan laluTrion mengaku punya jaringan yang siap mensukseskan sang jendral pujaannya"Kita bergerak bukan karena uangKita yakin beliau kompeten," katanyaCara yang dilakukan Trion diantaranya mengundang para pakar dan akademisi diskusi tentang masa depan Polri di sebuah restoran di Jakarta Selatan, Jumat (30/07) lalu.

Bagaimana ongkosnya? Menurut dia, semua dana ditanggung oleh sang kandidat"Aku tidak bisa sebut nominalnya sebab ini bukan proyek bisnisKita tak mikir untung rugi," katanyaSecara terpisah, anggota Komisi III DPR Nasir Djamil mengakui adanya upaya pendekatan dari sejumlah tim sukses calon Kapolri"Apapaun bentuknya nanti akan mempengaruhi penilaian kami," kata Nasir

Dia berharap calon Kapolri mendatang adalah figur yang kompeten dan bebas dari jiwa korupsi"Kalau membangun hubungan, jaringan, tentu bukan masalah," katanyaYang jadi problem, lanjut dia, jika ada iming-iming atau imbalan tertentu dalam bentuk gratifikasi atau suap"Tapi saya yakin teman-teman saya tidak ada yang akan terlibat dalam hal semacam ituPasti akan ditolak jauh-jauh," katanya

Secara terpisah, Fraksi PDI Perjuangan menjagokan setidaknya enam calon jenderal yang dinilai layak menduduki KapolriSekjen PDIP "Tjahjo Kumolo menyebutkan enam namaMereka adalah Irjen Gorrys Mere (Wakalakhar BNN), Komjen Ito Sumardi (Kabareskrim), Irjen Timur Pradopo (Kapolda Metro Jaya), Komjen Nanan Sukarna (Inspektur Pengawasan Umum), Irjen Oegroseno (Kapolda Sumatera Utara), dan Irjen Imam Sujarwo (Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Polri).

"Mereka kami nilai sebagai calon-calon dengan track record yang okeTerbaikSilakan Presiden memilih salah satu dari enam nama itu," kata TjahjoFraksi PDI-P sendiri meminta Presiden SBY hanya mengajukan satu nama calonSeorang Kapolri dinilai tak layak ditentukan melalui mekanisme voting jika nama yang diajukan lebih dari satu.

"Mabes Polri juga kami harapkan memberikan penilaian yang obyektif dan jujur terhadap para calon itu ketika memberikan masukan kepada Presiden," kata diaSelain itu, menurut Tjahjo, masa bakti Kapolri sebaiknya tak terlalu lamaIa mematok angka 2-2,5 tahun merupakan masa jabatan terlama bagi Kapolri"Yang penting lembaga berjalan dengan baik, begitu pula sistemnya," ujar Tjahjo.

Semua nama-nama yang disebut sebagai kandidat belum bersedia memberikan tanggapan atas kabar pencalonan merekaNanan Soekarna misalnya, hanya berkomentar singkat"Itu saya serahkan ke pimpinan, serahkan ke sitem, itu serahkan kepada Tuhan," kata Nanan di sela-sela penutupan Kejuaran Menembak Terbuka Kapolri Cup di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, beberapa hari lalu(rdl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejumlah Kerajaan Minta Status Istimewa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler