Gerindra Persoalkan Penggunaan Utang Luar Negeri untuk Gaji Pegawai

Kamis, 07 Februari 2019 – 16:54 WIB
Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Gerindra Heri Gunawan. Foto: Biro Pemberitaan DPR

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Heri Gunawan meminta rezim Joko widodo menghentikan klaim bahwa utang luar negeri pemerintah digunakan untuk membiayai kegiatan produktif.

Pernyataan Heri merujuk kritik ekonom Faizal Basri yang menyebut utang luar negeri paling banyak digunakan untuk belanja pegawai, yakni sebesar Rp 336 triliun. Kemudian, belanja barang sebesar Rp 340 triliun. Sementara infrastruktur, yang masuk kategori kapital, berada di urutan ketiga sebesar Rp 204 triliun.

BACA JUGA: Gerindra: Pernyataan Jokowi Tak Sekadar Blunder tapi Bunuh Diri

"Selama ini utang pemerintah dinarasikan untuk menggenjot pembangunan infrastruktur. Ternyata utang untuk gaji pegawai jauh lebih besar. Pemerintah harus jujur dan jelaskan hal ini kepada rakyat," ujar Heri di Jakarta, Kamis (7/2)

Heri menilai, fakta utang luar negeri paling banyak digunakan untuk belanja pegawai sungguh memprihatinkan. Seharusnya digunakan untuk kegiatan produktif, bukan untuk bayar gaji.

BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Sebut Serangan Jokowi Tak Ada Efeknya

"Situasi ini menunjukkan pemerintah tidak mempunyai skala prioritas menggunakan dana utang," ujar aggota Komisi IX DPR ini.

Lebih lanjut Heri menilai, kondisi makin memprihatinkan karena fakta lain juga menunjukkan pemerintah terus menaikkan gaji PNS dan tunjangan untuk TNI-Polri. Pemerintah juga menjanjikan gaji untuk kepala desa dan aparat desa, sementara dananya dari utang.

BACA JUGA: PDIP Tantang Golkar Kalahkan Gerindra

"Jangan sampai untuk kepentingan elektoral pemerintah menghamburkan dana utang hanya untuk belanja pegawai. Kalau takut diganti jangan pernah mencalonkan diri jadi capres. Ini republik bukan kerajaan," pungkas Heri.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus Gerindra: Pilihan Honorer K2 Sudah Tepat


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler