jpnn.com - Minggu (31/5), Kota Surabaya, Jawa Timur berulang tahun ke-722. Di usianya yang mendekati tujuh seperempat abad, banyak perkembangan yang dirasakan masyarakat.
Baik dari sisi pelayanan kesehatan, pendidikan, ruang terbuka hijau (RTH) dan pelayanan publik. Dengan menyandang status sebagai ibu kota provinsi Jatim plus kota metropolitan kedua setelah Jakarta, Surabaya tentu juga harus dilihat dari sisi perekonomiannya.
BACA JUGA: Jika Islah, Harus Didaftarkan ke Kemenkumham
Tidak sedikit industri asal Kota Pahlawan yang go national, bahkan go international. Itu berarti pula bahwa produk perusahaan asal Surabaya sudah dikenal di pelosok Indonesia.
Karena itu, tak salah jika Surabaya mendeklarasikan diri sebagai kota jasa dan perdagangan sejak beberapa tahun terakhir.
Beberapa hari lalu Wartawan Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Fatimatuz Zahroh berbincang dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tentang perekonomian Kota Surabaya. Tepatnya soal investasi dan kiprah pemkot bagi investor.
BACA JUGA: Pada Saatnya Main Lagi di Indonesia
Di antaranya, bicara tentang upaya Pemkot Surabaya memberikan daya dukung di sektor jasa dan perdagangan. Berikut petikan perbincangannya:
Banyak perusahaan asal Surabaya yang sudah go national, bahkan go international. Apa sih yang dilakukan pemkot sehingga Surabaya menjadi pilihan untuk mengembangkan usaha?
BACA JUGA: Saya Dibohongi, Ada Penyanderaan
Ya, kami memang berupaya untuk tidak pernah mempersulit investor untuk melakukan usaha di Surabaya. Kami (pemerintah) memberikan fasilitas perizinan yang mudah dan transparan. Ini membuat mereka nyaman dan aman.
Kami juga memberikan hak dan kewajiban pada setiap pengusaha atau investor yang menanamkan investasi di Surabaya. Baik jasa maupun perdagangan.
Hak dan kewajiban dalam hal apa?
Maksudnya, mereka juga memiliki tanggung jawab pada warga dan masyarakat Surabaya. Misalnya, sebelum mereka berinvestasi, ada kontrak yang menyebutkan bahwa mereka memiliki kewajiban pada masyarakat di sekitarnya.
Mereka juga mendapatkan hal yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Jadi, semua itu balance. Kami juga memberikan bantuan dan berperan sebagai penjembatan jika sewaktu waktu muncul masalah antara masyarakat dan pengusaha. Kami bantu untuk menyelesaikan.
Sebenarnya, sejak kapan Surabaya mulai membuat tagline sebagai kota jasa dan perdagangan?
Sebenarnya, dua kata itu sudah lama di Surabaya. Surabaya memiliki arahan pengembangan sebagai kota industri, jasa, perdagangan, dan maritim.
Tetapi, saya pengin Surabaya jadi rumah bagi warga Surabaya sendiri. Kini investasi pengusaha bagus, tapi kenyamanan masyarakat kota tidak terganggu. Salah satu contoh konkretnya adalah macet.
Jadi, jangan sampai jasa dan perdagangan menghilangkan kenyamanan di Surabaya. Apakah demikian?
Ya. Di sisi lain, kami juga masih bisa mengejar pembangunan infrastruktur. Sebab, Surabaya memang tidak mengizinkan industri indutri yang menggunakan alat berat.
Kami hanya mengizinkan industri kreatif dan industri padat modal sehingga lingkungan di Surabaya masih terjaga.
Ada investasi, tentu ada produk yang dihasilkan. Apakah pemkot terlibat dalam memasarkan produk perusahaan-perusahaan asal Surabaya?
Ya, selain kami memberikan kemudahan untuk mereka memasarkan produknya, saya sendiri sebagai wali kota turut terjun sebagai marketing. Saya mempromosikan Surabaya dan saya jadi marketing Surabaya.
Setiap kali pergi ke luar negeri, saya promosikan Surabaya dengan segala yang dimiliki kota yang berpenduduk 3 juta orang ini.
Walaupun perkembangan jasa dan perdangan di Surabaya sangat pesat, uniknya, harga barang dan jasa serta living cost di Surabaya murah. Itu memang keunikan di Surabaya. Sebab, di dalam kota sendiri, kami juga ketat men jaga agar biaya distribusi barang di Surabaya tetap murah. Kami juga terus perbaiki infrastruktur agar Surabaya tidak mengalami macet yang berlebihan.
Dengan begitu, kota ini masih sangat efektif dan efisien untuk melakukan distribusi produk. Selain itu, kami jaga persaingan yang sehat. Sebab, bagaimanapun, UMKM Surabaya harus terus tumbuh dan berkembang.
Seberapa jauh sih pengaruh investasi besar dalam sektor jasa dan perdagangan untuk perekonomian Surabaya?
Sangat besar. Dengan banyaknya investor yang datang ke Surabaya, ekonomi di Surabaya terus bergerak. UMKM yang kecil maupun besar juga terus bergerak.
Dengan banyak yang datang ke Surabaya, semua lini itu akhirnya bergerak karena ada perputaran ekonomi dan pertukaran uang di sana. Sekarang ekonomi Surabaya juga terus naik. Pada kuartal pertama 2015, pertumbuhan ekonomi kita masih 7 persen. Padahal, rata-rata kota lain itu masih 4 persen.
Apakah para investor itu pernah mengakui bahwa perkembangan usaha di Surabaya sangat bagus?
Ya, tentu saja. Saya kemarin dikasih tahu data salah satu pengusaha properti (CitraLand). Sahamnya terus naik. Bahkan, sekarang nilai sahamnya meningkat 240 persen. Sebanyak 200 persennya itu dari Surabaya. Gila, kan? Sangat pesat Surabaya ini.
Tapi, mengapa perputaran jasa dan perdagangan hanya terpusat di tengah kota?
Memang ada yang sengaja kami saving. Jangan sampai di Surabaya terjadi urban sprawl. Kami justru mencegah perkembangan jasa dan perdagangan tidak menyebar di banyak titik. Sebab, itu akan menjadikan infrastruktur usaha mahal.
Soal infrastruktur ini, jangan dilihat jalan, tapi listrik, PDAM, dan telepon serta sarana pendukung lainnya. Kalau itu ngumpul di satu titik, biayanya akan menjadi murah. Jadi, berpusat di tengah kota itu adalah bagian dari strategi kami.
Intinya, perizinan yang mudah dan transparan akan membuat investor betah mengembangkan usaha di Surabaya. Apakah begitu?
Ya, poinnya satu. Kami nggak pernah neko-neko. Bahkan, gara-gara banyaknya investor yang menanamkan investasi di Surabaya dan kami berhasil memberi layanan terbaik, pertengahan Juni nanti pemkot menerima Invesment Award. Itu bukti bahwa Surabaya sangat ramah dan menguntungkan dalam hal investasi. (awa/jee/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beda Daerah, Gaji PNS tak Sama
Redaktur : Tim Redaksi