Ginanjar: Golkar Tak Perlu Munaslub

Senin, 04 Mei 2009 – 19:48 WIB
JAKARTA - Mantan anggota Dewan Pembina Partai Golkar, Prof Ginandjar Kartasasmita, menyarankan Partai Golkar tidak perlu menggelar Munaslub atau mencari-cari alasan penyelenggaraan Munas Dipercepat"Saya tidak setuju dengan Munaslub atau Munas Dipercepat

BACA JUGA: Suara Ahmad Dg Sere Dianggap Sah

Sebaiknya menunggu terlebih dahulu pembuktian hasil Pemilu Presiden 2009 ini," kata Ginanjar yang juga Ketua DPD RI, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senin (4/5).

Selain itu, ia juga mengusulkan perlunya ada perubahan dalam mekanisme pemilihan Ketua Umum Partai Golkar, yang selama ini dipilih oleh DPD tingkat satu dan dua
"Saya pikir harus ada perubahan

BACA JUGA: Bawaslu mulai Pesimis Kinerja KPU

DPD harus bisa memobilisasi daerah dalam menentukan Ketua Umum Golkar," usulnya.

Menjawab kenapa dirinya tidak maju dalam Pilpres 2009, dengan modal 7 juta suara yang diperolehnya dalam pemilihan calon anggota DPD baru lalu, Ginanjar beralasan tidak bernafsu dan tidak merasa bisa
"Saya pasif aja

BACA JUGA: Tak Terdaftar di DCS, Lolos ke Senayan

Kan yang lain itu bernafsuSaya tak mau masuk dalam kelompok yang merasa bisa; karena mereka itu merasa bisaSaya mau masuk orang yang bisa merasa saja," papar bekas Menteri Pertambangan dan Energi era Presiden Soeharto itu.

Begitu pula soal pencalonannya sebagai pendamping SBY oleh lembaga yang dipimpinnyaDitegaskan Ginanjar, dirinya mempersilakan bila para anggota DPD RI mengusungnya sebagai cawapresNamun, tambahnya, pengajuan namanya sebagai cawapres tidak atas nama lembaga negara yang dipimpinnya.

"Kalau atas nama anggota DPD, itu silakanSaya tidak keberatanTapi saya ingatkan, jangan membawa-bawa nama lembaga DPD," tegasnya lagi.

Ginanjar juga mendoakan agar Prabowo dan Wiranto berhasil dalam Pilpres mendatang, sehingga adanya kekhawatiran muncul calon tunggal tidak terbukti"Saya kira lima kriteria itu bagusSaya tidak bisa berspekulasi, karena tak mudah berspekulasi," jelas Ginanjar menjawab pertanyaan wartawan soal siapa figur yang cocok untuk mendampingi SBY.

Kerinduan Masyarakat
Sehubungan sukses besarnya dalam Pemilu Legislatif 9 April 2009 lalu, bagi Ginandjar, hal itu tak lepas dari faktor kerinduan masyarakat akan pemimpin dari daerah asalnya sendiriYaitu figur pemimpin yang peduli dengan pembangunan di daerah dan memahami persoalan orang daerah.

"Sebelumnya, saya mendapat laporan dari Pak Laode Ida (Wakil Ketua DPD, Red), bahwa banyak orang yang mendukung saya karena sangat memahami persoalan daerah," ujarnya.

Ginandjar mengaku tak berafiliasi ke parpol tertentu selama mencalonkan diri sebagai calon anggota DPDMantan Menteri Pertambangan dan Energi itu maju dari jalur independen.

"Saya kembali maju mencalonkan diri sebagai anggota DPD karena masih ada pekerjaan-pekerjaan yang belum selesaiDPD adalah lembaga yang secara institusional telah menjadi kepercayaan orang-orang di daerah, tapi tidak berfungsi, padahal ongkos politiknya mahal," katanya(fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Disahkan, Suara Lampung Diprotes Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler