BACA JUGA: Tanggulangi PHK, Depnakertrans Siapkan Rp 200 m
''GM tengah mempersiapkan investasi hingga 1,5 miliar USD untuk kawasan Asia PasifikNick mengakui, kondisi pasar otomotif di Eropa sedang tergerus krisis global sehingga tidak memungkin lagi untuki mendongkrak produksi di kawasan tersebut
BACA JUGA: Dibuka SBY, IHSG Melesat
Karena itu, Kawasan Asia Pasifik akan menjadi pilihan alternatif untuk merebut pasar baru bagi GMBACA JUGA: Usai Liburan, Warga Antri di Kantor Pos
Karena itu, kami harus menjaga kondisi pasar di kawasan asia pasifik,'' tegas Nick.Pendanaan investasi baru bagi GM ke depan akan mengandalkan hasil pasar dari kawasan asia pasifikKarena menurut Nick, kawasan ini masih tetap berprospek ke depan dan akan menjadi andalan."Kami akan terus melakukan investasi di Asia seperti yang telah kami lakukan di Thailand dan IndiaKarena itu kami harus menjaga profit kami di kawasan Asia Pasifik," katanya.
Cina merupakan salah satu pasar terkuat yang GM miliki di Asia Pasifik saat ini, dengan penjualan mencapai 1,1 juta unit di tahun 2008 lalu, katanyaAngka ini masih dapat dikembangkan karena itu perusahaannya merasa perlu untuk meningkatkan kapasitas produksi di negara tersebutSedangkan untuk membaca tren global saat ini, terutama menyangkut isu lingkungan dan menghadapi krisis finansial maka GM berencana memproduksi mobil `eco car` di Australia, ujar Nick.
Pemerintah Australia sendiri mulai memperhatikan masalah lingkungan sehingga memberikan semacam insentif bagi pengembangan mobil yang ramah lingkungan, sama halnya yang dilakukan Pemerintah Thailand.Lebih lanjut, ia mengatakan, pertumbuhan pasar otomotif di AS dan Eropa pada dasarnya sudah memasuki tahap jenuh, namun tetap merupakan pasar besar bagi GM sendiri karena itu akan tetap dijaga.Pertumbuhan yang cukup menjanjikan sebenarnya justru terjadi di negara-negara Eropa Barat yang terakhir menyumbang 10 persen "market share" bagi GM.Sedangkan Cina sendiri menyumbang 12 persen market share GM, padahal menurut dia, prediksi awal pencapaian tersebut baru dapat dilakukan sembilan atau 10 tahun lagi, tapi nyatanya empat sampai lima tahun dapat tercapai.(aj/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BBM Langka, Pertamina Salahkan Sistem Baru
Redaktur : Tim Redaksi