jpnn.com, JAKARTA - Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan, perkembangan teknologi yang sangat pesat memudahkan manusia untuk melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk pendidikan.
Dia menambahkan, pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan akan mempermudah generasi milenial yang tumbuh dan berkembang di era teknologi.
BACA JUGA: Seleksi Masuk PTN Jalur Mandiri Harus Dioptimalkan
“Lembaga pendidikan memiliki peran yang cukup penting untuk membentuk generasi penerus yang inovatif, peduli dan berkarakter tentunya atas dasar kearifan lokal dan tetap berorientasi global,” kata Nasir dalam seminar bertajuk Membentuk Generasi Inovatif, Peduli, dan Berkarakter Berdasarkan pada Kearifan Lokal dan Berorientasi Global yang digelar Universitas Atma Jaya di Jakarta, 17 Juli 2018.
Seminar itu sejalan dengan transformasi Unika Atma Jaya untuk go global dan go digital dengan memanfaatkan teknologi di dalam sistem dan metode pendidikan. Atma Jaya kini menggunakan empat software dalam sistem administrasi dan pendidikan.
BACA JUGA: Menristekdikti Pastikan tak Ada SKTM Bodong di PTN
Yakni Oracle Campus Solution, Zendesk, Microsoft Office 365, dan Augmented Reality (AR).
Unika Atma Jaya ingin menjadi kampus yang konsisten memberikan dampak sosial kepada masyarakat Indonesia.
BACA JUGA: Unika Atma Jaya Hadirkan Peraih Nobel Bidang Kedokteran
Caranya melalui program-program pemberdayaan masyarakat, baik yang dilakukan dari level universitas, program studi hingga mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan dan program pengabdian masyarakat.
Misalnya, rainwater harvesting (RWH) atau sistem pemanenan air hujan untuk pengadaan air bersih, dan Active Citizen Social Enterprise (ACSE) Leadership Training Program bersama British Council.
Rektor Unika Atma Jaya. Agustinus Prasetyantoko mengatakan, pihaknya bertekad
menciptakan generasi penerus bangsa dengan orientasi global dan berdasarkan kearifan lokal yang memiliki wawasan luas dan terdepan.
“Hal ini kami aplikasikan pada sistem pengajaran dan metode pendidikan berbasis digital dengan penggunaan software terbaru dan juga dalam menanamkan prinsip kemanusian dan sosial di berbagai kegiatan mahasiswa. “ ujar Agustinus.
Sementara itu, Wakil Rektor Unika Atma Jaya Elisabeth Rukmini menjelaskan, tren perguruan tinggi di dunia telah memasuki model universitas generasi ketiga atau keempat.
Berdasarkan perkembangan universitas, sambung Elisabeth, perguruan tinggi saat ini mengarah pada penguatan universitas kelas dunia.
“Bagi Unika Atma Jaya, bukan hanya penting menjadi perguruan tinggi kelas dunia, tetapi juga tetap menjalankan value yang dihidupi Atma Jaya dengan keunggulan keterlibatan pada komunitas dan diterapkan pada kurikulum yang berbasis kepedulian sosial,” tutur Elisabeth. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Cara Awasi Kampus agar tak Terpapar Paham Radikal
Redaktur & Reporter : Ragil