BACA JUGA: Pahlawan Final NBA ke Indonesia
Di kantor PT Arema Indonesia juga begituDIDIK HARIANTO
Sore kemarin, dari kejauhan kantor PT Arema Indonesia Jalan Sultan Agung Kota Malang tampak sepi
BACA JUGA: Persik Harus Terdegradasi
Apalagi hujan juga turun cukup derasBACA JUGA: Arema Pesta di Ruang Ganti
Wajah-wajah mereka sama; tegangSalah satu dari mereka serius menatap layar handphone yang telah terpasang headset.Keadaan di dalam kantor pun samaDi bagian keuangan misalnyaDirektur Bisnis PT Arema Indonesia Siti Nurjanah dan sejumlah stafnya serius menyimak pertandingan PSPS v Arema dari handphone milik Ima, salah satu staf keuanganSesekali doa meluncur dari bibir perempuan berkerudung tersebut.
Pindah ke dalamSuasana juga tak berbedaSekretaris Arema MTaufan duduk selonjor di depan ruangan manajer legal general affair sambil menyimak pertandingan Persija v Persema lewat TVMeski melihat TV, di telinga Taufan tertempel headset HP Nokia seri E"Jangan diganggu Mas," kata salah satu staf umum Arema pada Radar.
Ketegangan itu pun akhirnya pecah saat penyerang Arema Noh Alam Shah menciptakan gol di menit 40 atau pukul 16.02 WIBSeisi kantor Arema serasa berguncangSorakan dan teriakan menggemaBahkan tiga orang staf keuangan Diana, Ester, dan Ima langsung berpelukan"Kita juara," teriak Siti Nurjanah, direktur Bisnis dan Marketing PT Arema Indonesia.
Suasana tetap tegang begitu pertandingan belum juga berakhirSemua penghuni kantor PT Arema Indonesia terlihat bersungguh-sungguh menyimak pertandinganMereka juga sesekali tampak berdoa"Saya tidak bisa berkata-kataKami semua di sini hanya ingin Arema juara, sore ini (kemarin)Wes, Arema juara wes," ucap Bu Nur, panggilan Siti Nurjanah.
Ketegangan jelas terpancar dari perempuan yang berdomisili di kawasan Sengkaling iniUntuk mengusir ketegangan tersebut, dia pun mengajak Radar pindah ke D"Pits café yang terletak di depan kantor AremaTak ada bedanyaDi café itu, beberapa pengunjung dan penghuninya juga tengah memdengarkan siaran langsung Arema melalui radio.
Bu Nur langsung membaur dengan sejumlah siswa SMA di kawasan TuguMeski berusaha mengalihkan perhatian dengan meminum jus alpukat, namun ketegangan sangat terlihat jelas di wajah perempuan ituKetegangan perempuan yang kerap menjadi dosen tamu di sejumlah kampus tersebut semakin jelas ketika Radar menunjukkan perkembangan kabar terbaru melalui akses internet di handphone milik Radar.
"Saya tidak bisa membayangkan bagaimana perjuangan pemain di sana," katanya.
Saat itu Radar menunjukkan berita tentang pertengkaran antar-pemain di lapangan hijau Stadion Kaharudin Nasution PekanbaruSuasana pun berubah menjadi haru ketika pertandingan berakhir dan dipastikan Arema menahan PSPS Pekanbaru 1-1.
Artinya, Arema mengunci gelar juara di sanaBu Nur dan sejumlah staf keuangannya pun langsung berpelukan dan mencucurkan air matanya.
"Terima kasih kepada Aremania yang tak pernah lelah mendukung AremaKami sama-sama berjuang bagaimana sulitnya mencari dana di awal musim sampai Arema bisa menjadi juara seperti hari ini (kemarin)," ucapnya dengan mata sembab.
Dia juga menyatakan terima kasihnya pada Radar Malang dan media lainnya yang telah mengikuti perjalanan Arema dari awal musim sampai sekarangIa memandang, pemberitaan media sering dijadikan bahan evaluasi bagi tim dan manajemen.
Suasana serupa juga terlihat di sejumlah titik di penjuru Malang RayaDari warung-warung kopi di pinggir jalan sampai pertokoan sama-sama menyimak pertandingan Arema melalui radio maupun real time website resmi AremaDi kawasan pertokoan di Jalan Trunojoyo misalnya, suasana begitu sepi ketika pertandingan masih berjalanHanya salah satu toko yang menjual merchandise resmi Arema sengaja mengatur radio dengan volume yang cukup keras(*/war)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persipura Ucapkan Selamat untuk Arema
Redaktur : Tim Redaksi