JAKARTA -- Pengamat politik Burhanudin Muhtadi mengatakan, penetapan Ical sebagai "komandan" koalisi yang menggantikan Hatta Rajasa menunjukkan semakin naiknya posisi tawar Golkar di mata koalisi"Ini lagi-lagi kemenangan Golkar
BACA JUGA: Tak Jamin Pemerintahan SBY Stabil
Menunjukkan betapa cerdasnya politisi Golkar dan betapa lugunya politisi dari partai lain," kata Burhan "sapaan Burhanudin Muhtadi" lantas tertawa.Menurut dia, perkembangan tersebut akan segera diikuti dengan banyaknya insentif politik yang dinikmati Golkar
BACA JUGA: Bantah Sekber Koalisi Terkait Century
Saat ini Golkar hanya memperoleh jatah tiga menteriBurhan berpandangan, kemungkinan pemangkasan Golkar dari koalisi memang cukup kecil
BACA JUGA: Setgab untuk Amankan SBY
Secara matematika politik, Golkar menguasai 19 persen kursi DPR atau nomor dua terbesar di parlemenPada enam bulan pertama pemerintahan SBY tanpa dukungan Golkar, lanjut Burhan, terbukti banyak huru-hara politik"Dengan dukungan Golkar, ini akan mengintimidasi partai-partai politik kecil menengah lainGolkar 19 persen dan Demokrat 26 persen, sudah 45 persenTinggal satu fraksi lain untuk menjadi single majority (mayoritas tunggal)," terang Burhan.Demokrat pun, imbuh Burhan, merasakan banyak keuntungan karena merangkul GolkarElite Golkar, misalnya, sudah menyatakan secara politis tidak akan melanjutkan hak menyatakan pendapat"Namun, rujuk politik ada ongkosnyaPasti ada mitra koalisi yang sedang waswasMungkin tidurnya kurang nyenyak, soalnya kalau ada reshuffle, dia akan ikut," katanya.
Dalam hal ini, PKS yang kini memperoleh empat kursi menteri paling potensial untuk direshuffle"Mereka paling banyak mendapat jatah, tapi dinilai tidak menunjukkan loyalitas," ujar BurhanBila PKS jadi di-reshuffle, jatah kursi mungkin bakal didistribusikan ke PKB dan PAN yang mati-matian mendukung Demokrat dengan opsi ATermasuk, Golkar yang mendapat bagian terbesar"SBY sendiri tentu tidak memberikan gratisan insentif tadiTapi, akan mengajukan kontrak ulang yang lebih mengikat," tandas Burhan(pri/c10/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tekanan ke Kubu AU Semakin Kuat
Redaktur : Soetomo Samsu