JAKARTA -- Tensi politik yang melanda Sekretariat Gabungan (Setgab) koalisi di pengujung tahun mencapai puncaknyaKubu PDIP melalui Ketua MPR Taufik Kiemas menuding Setgab melawan demokrasi
BACA JUGA: Ketua KY Tak Pilih Abbas Said
Karena itu, dia menyarankan forum itu dibubarkan sajaRiak-riak kekecewaan di internal koalisi sendiri terhadap Setgab juga bermunculan
BACA JUGA: Pecandu Narkoba Bisa Gunakan Jamkesmas
PKS mengeluhkan lemahnya koordinasi, sedangkan PPP menuding Setgab hanya didominasi Partai Demokrat dan Partai GolkarBACA JUGA: Polri Waspadai Teror Bom Bandara
Romahurmuziy mewacanakan perlunya empat partai kelas menengah di Setgab yakni PPP, PAN, PKS, dan PKB, membentuk poros tengah agar suaranya lebih terdengar.Apa yang sebenarnya menjadi motivasi politik dari semua manuver ini? "Kalau kepentingan PDIP dan partai-partai non pemerintah lain, jelas terjadi karena merasa kontrol parlemen terhadap pemerintah semakin turun setelah dibentuknya Setgab," kata pengamat politik Burhanudin Muhtadi di Jakarta kemarin (2/1).
Burhan, begitu dia biasa disapa, menjelaskan bahwa Setgab dibentuk pascahuru-hara kasus Bank Century yang berujung dengan mundurnya Menteri Keuangan Sri MulyaniSejak itu, setiap keputusan pemerintah yang dirapatkan Setgab relatif aman ketika dibawa ke DPR"Apa pun keputusan Setgab harus dikuti enam mitra koalisi yang ada di DPRBoleh dibilang Setgab lebih dinamis daripada DPR itu sendiri," kritik BurhanPDIP, Partai Gerindra, dan Partai Hanura tidak bisa berharap banyak anggota Setgab mau mendukung mereka untuk agenda-agenda politik tertentu.
Dia menyampaikan meledaknya kasus Bank Century telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi Partai DemokratGolkar dengan segala manuvernya terbukti dalam kasus Century adalah kekuatan yang harus benar-benar dihitungItu berarti harus ada konsesi politik yang lebih banyak ke Golkar"Ibaratnya, Golkar ini duri dalam daging atau trouble maker bagi koalisiNah, cara menaklukannya ialah memberi Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie posisi yang sangat krusial sebagai ketua harian Setgab," ujar Burhan
Dari sisi ini, Golkar memang telah dikunciGolkar tidak bisa bermanuver lagi seperti dalam kasus Century, karena harus bertangung jawab atas suksesnya agenda atau kebijakan pemerintah di DPR"Tentunya ada konsesi yang lain bagi Golkar," katanyaDia melanjutkan, daya tawar Golkar akhirnya menjadi lebih tinggi daripada peserta Setgab yang lain"Ini menimbulkan kecemburuan," tegas Burhan
Bagi PKS dan PPP, dominasi Golkar itu sangat mengkhawatirkanKepentingan jangka pendeknya terkait reshuffleBurhan mengingatkan, pada 4 Januari mendatang presiden akan merilis hasil evaluasi kabinetnya"Saya yakin tidak semua berdasar argumentasi kinerjaPasti ada nuansa politis juga," kata Burhan, lantas tertawa.
Ketika Golkar dan Demokrat sudah membangun hubungan harmonis, mitra koalisi yang masuk kategori nakal dari pusaran Century tinggal dua, yakni PKS dan PPP"Makanya, yang paling cemas kehilangan kursi itu PKS dan PPPBisa dimaklumi ketika muncul kritik terhadap Setgab dari dua partai ini," ujarnyaApalagi, dominasi Golkar dan Demokrat sangat intimidatifPorsi kursi keduanya di lantai Senayan sudah mencapai 45,6 persenDitambah satu partai saja, misalnya PKB atau PAN, sudah lebih dari 50 persen plus satu"Jadi, seolah-olah tidak punya pilihan selain menerima keputusan Golkar dan Demokrat," katanya.
Selain soal reshuffle, Burhan memastikan pembahasan RUU Pemilu akan menjadi bom waktu berikutnyaMulai soal opsi peningkatan parliamentary treshold (PT) hingga keinginan untuk memperkecil kuota kursi per daerah pemilihan (dapil) yang diinginkan kelompok partai besarDalam konteks tersebut, Setgab akan benar-benar terbelah"Tapi, ini sebenarnya lebih merepresentasikan pertarungan antar kepentingan kelompok partai besar, seperti Demokrat, Golkar, dan PDIP, dengan barisan partai menengah di DPR," ujar Burhan(pri/c4/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaji Baru Pegawai Negeri Cair Maret
Redaktur : Tim Redaksi