Golkar Minta Lingkaran Istana Sebut Nama

Minggu, 28 Februari 2010 – 20:25 WIB
JAKARTA - Partai Golkar membantah jika telah mendekati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melakukan tawar-menawar kasus Century dengan kasus hukum yang disebut-sebut melibatkan petinggi partai yang dipimpin Aburizal Bakrie ituAnggota DPR dari Fraksi Golkar yang juga duduk di Komisi Hukum DPR, Azis Syamsuddin, meminta staf khusus Presiden bidang hukum, Denny Indrayana untuk berani menyebut nama pimpinan parpol yang menawarkan barter kasus hukum dengan Pansus Century kepada presiden SBY

BACA JUGA: Misbakhun Sarankan SBY Pecat Andi Arief



Azis meminta Denny berani bersikap ksatria dengan berani menyebut nama
"Kita minta Denny segera menunjuk hidung, siapa orangnya

BACA JUGA: KPPU Minta Kewenangan Penggeledahan

Bersikaplah kesatria, jangan menyebar fitnah," ujar Azis saat dihubungi di Jakarta, Minggu (28/2).

Jika yang dimaksud Denny adalah kasus hukum perpajakan yang selama ini disebut-sebut terkait Ketua Fraksi Golkar di DPR, Setya Novanto, maka Azis menilai staf khusus Presiden itu hanya cari gara-gara saja
"Setahu saya Pak Novanto bukan pemegang saham dan presiden komisaris PT Heksatama

BACA JUGA: Besok, KPPU Resmi Kasasi Perkara Carrefour

Jadi sayang kalau staf khusus presiden ngomongnya ngawur," tuding Azis

Sebaliknya, Azis justru mempersoalkan rangkap jabatan yang dilakukan Denny, yakni sebagai staf khusus Presiden sekaligus sekretaris Satgas Anti Mafia HukumAzis menilai rangkap jabatan itu akan menimbulkan konflik kepentingan sekaligus pemborosan keuangan negara.

"Rangkap jabatan itu peluang terjadinya konflik kepentingan dan pemborosan sangat besarJadi sebaiknya Denny instrospeksi dulu, apakah dirinya sudah betulTentukan sikap dan pilih salah satu, apakah Staf Khusus Presiden atau Sekretaris Satgas Mafia Hukum," cetusnya.(fas/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Membludak Saksikan Parade Cap Go Meh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler