Golkar Nilai KPK Pilih Kasih

Senin, 13 September 2010 – 17:42 WIB
JAKARTA - Pejabat tinggi Partai Golongan Karya (Golkar) kecewa terhadap kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Mereka menilai ada pilih kasih terhadap prioritas kerja KPK

BACA JUGA: Pemisahan Pusat Pemerintahan Paling Realistis

Terutama, karena telah mendahulukan penyidikan kasus dugaan suap Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI) Miranda S Goeltom, dibanding kasus Bank Century.

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, menyayangkan kinerja KPK yang tidak profesional
Menurut Ical - sapaan Aburizal Bakrie - seharusnya KPK lebih fokus terhadap penyelesaian kasus Bank Century terlebih dahulu, sebelum melangkah lebih jauh untuk membahas tentang kasus Bank Indonesia

BACA JUGA: Jaksa Agung Harus Bebas Intervensi

"Padahal kasus Century kan sudah ada ketetapan dan keputusan Panitia Khusus (Pansus DPR) pada waktu itu," ujarnya, usai menghadiri acara open house di rumah Jusuf Kalla, Minggu (12/9) kemarin.

Ical menegaskan, kinerja KPK itu menjadi bahan perbincangan hangat di internal partainya
Untuk memperjelas alasan KPK mendahulukan dugaan suap DGS BI itu, kata Ical, maka bidang hukum Golkar pun akan menanyakan langsung kepada pihak terkait

BACA JUGA: Komnas HAM: Istana Dukung Pengemisan Terbuka

"Mau melakukan penyelidikan lebih lanjut dan mempertanyakan keadilan," ujarnya.

Jusuf Kalla sendiri menambahkan, KPK dinilai tidak bertindak logisMenurut JK, kasus Bank Century itu telah merugikan lebih banyak uang negara dibanding kasus BI"Dan kasus yang muncul duluan itu, yang mana? Harus ada urutannya," tutur JK.

Dia pun berharap, ke depan KPK memiliki prioritas kerja yang rasionalDikatakan JK, KPK mesti bertindak sesuai dengan hukum yang berlakuJika tidak, dia takut masyarakat tidak memiliki rasa percaya lagi pada kinerja pemerintah"Kita semua prihatin lah masalah hukum," tegasnya.

Sebelumnya, KPK telah menetapkan 26 tersangka dugaan kasus suap pemilihan DGS BIDaftar baru ini melibatkan mantan anggota DPR periode 2004-2009 dan anggota DPR periode 2009-2014Di mana sebanyak 10 tersangkanya berasal dari Fraksi Golkar, 14 tersangka dari Fraksi PDI Perjuangan, serta dua tersangka lagi dari Fraksi PPP.

Sementara itu, kasus Bank Century sendiri diketahui masih dalam tahap penyelidikan, sehingga belum ditentukan siapa tersangkanya hingga sekarangPadahal proses pengungkapan kasus yang menyebabkan kerugian uang negara sebesar Rp 6,7 triliun itu, sudah menyita perhatian publik sejak tahun lalu(nuq/dyn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pantau Investigasi Penusukan Pendeta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler