JAKARTA - Sorotan mengenai dugaan korupsi pada rencana initial public offering (IPO) PT Krakatau Steel (KS) sepertinya kian menjadi arus besar di lingkaran partai koalisiMeski isunya mau tidak mau langsung menelanjangi pemerintah, namun setidaknya tiga parpol mitra koalisi, Golkar, PAN, dan PKB sudah satu suara terkait hal ini
BACA JUGA: Desak RUU Perdagangan Segera Kelar
Menyusul sikap tegas PAN yang memang menjadi peniup peluit terkait isu obral pelepasan 3,115 saham KS yang dihargai hanya Rp 850 per lembarnya, dan respon senada dari Partai Golkar, kemarin PKB pun juga bersuara sama
“Saya tegas meminta agar pelaksanaan IPO KS yang rencananya akan mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 10 November besok untuk ditunda,” kata Hanif kepada INDOPOS (grup JPNN), kemarin (9/11).
Dia beralasan, ada dua hal pokok yang patut menjadi pertimbangan dalam penundaan listing saham perusahaan pemroduksi baja milik BUMN ini
BACA JUGA: PPP Tak Ikut Kunker ke Belanda
Pertama, berkaitan dengan keputusan harga per lembar saham Rp 850, yang belakangan berkembang menjadi polemik di masyarakat, di mana ada dugaan kuat akan terjadi praktik manipulasi pasar atau insider trading dalam proses IPOLalu kedua, mengingat KS merupakan salah satu BUMN strategis yang dimiliki Indonesia saat ini, maka sudah sepatutnya jika perhitungan penentuan harga saham KS sebesar Rp 850 per lembar saham bisa ditinjau ulang
BACA JUGA: PKS Kritik Balik PPP
Termasuk dalam hal ini juga menyangkut kebenaran penjelasan resmi dari perusahaan penjamin tentang hasil book building.“Untuk alasan yang lebih masuk akal yaitu melindungi BUMN strategis kita di sektor baja yang tidak semua negara di dunia memiliki perusahaan sejenisJadi, bagi PKB ancaman dikenakannya denda jika listing IPO KS di BEI ditunda atau dibatalkan bisa dikesampingkan dulu,” terangnya.
Tak jauh berbeda dengan Hanif, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham bahkan mencurigai ada kepentingan politik tertentu di balik IPO KS iniKarenanya, ungkap Idrus, partainya mendesak pemerintah agar secepatnya menguak ketidakwajaran harga saham KS tersebut ke publik“Ya bisa jadi ada sejumlah pihak berkepentingan untuk mengeruk keuntungan dari kerugian negara atas IPO KS yang rendah itu,” ungkapnya.
Menurutnya, modus mengeruk keuntungan dari kerugian negara seperti ini memang sudah lama banyak dilakukanDi antara caranya, harga yang rendah disisipkan dalam mekanisme yang benar sehingga tidak dicurigaiSatu yang menjadi catatan Idrus, modus seperti itu membutuhkan dukungan kekuatan politik yang masifKarenanya, dia mendesak pemerintah untuk berterus terang soal IPO KS ini.
Dari analisa berbagai kalangan, IPO KS yang terlampau rendah memang menimbulkan banyak masalahSebagian kalangan bahkan menuding sudah ada kapling-kapling atau pembagian jatah saham ke kekuatan kelompok politik tertentu(did)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konfederasi Gerindra Dinilai Masih Lemah
Redaktur : Tim Redaksi