JAKARTA – Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Alfitra Salamm memprediksi potensi golongan putih (golput) dalam pemilu legislatif 2009 pada 9 April mendatang bisa mencapai angka 55 persen dari total keseluruhan pemilih sekitar 169 juta orang.
“Penyebab utama terjadinya golput sekitar 20 persen berasal dari warga yang berhak memilihTapi karena tidak mempunyai kartu penduduk, tidak bisa menyalurkan dan menggunakan hak pilihnya,” kata Alfitra.
Sedangkan 15 persen warga, sebut Alfitra, memang dari semula sudah tidak berniat untuk memilih
BACA JUGA: Penambahan Bilik Suara Bisa dengan Kain
"Yang 10 persennya lagi tidak ikut memilih karena sedang dalam perjalan untuk menghabiskan liburan panjang, serta 10 persen lagi, golput lantaran salah dalam mencontreng," imbuhnya.Alfitra juga mengungkapkan, faktor regulasi dan persoalan administratif turut menjadi penyebab tinginya angka Golput tersebut
BACA JUGA: Lembaga Survei Saling Mengontrol
“Bila sampai kesalahan DPT terbukti atau terindikasi direkayasa, maka keabsahan hasil pemilihan umum akan dipertanyakan,” ulasnya.Peneliti LIPI asal Riau ini justru menyesalkan data penduduk yang menjadi dasar DPT yang di-up date hanya saat pemilu akan berlangsung saja
BACA JUGA: Pemilu, Buruh Wajib Libur
"Jadi jangan hanya dilakukan mau ada pemilu saja," ucapnya.Menurutnya, saat ini aparat Depdagri dan institusi terkait tengah kerja keras melakukan `updating` data penduduk. Namun Alfitra justru mengkritisinya"Kita paham hal itu dilakukan karena nilai proyeknya yang sangat besarPadahal pekerjaan itu tidak perlu dilembur dan menghabiskan dana miliaran rupiah jika Depdagri bersungguh-sungguh dalam tugasnya antara lain soal data penduduk,” kritiknya(fas/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 32 Perwakilan Parpol Dicoret
Redaktur : Tim Redaksi