Green Wall Garden di Bintaro Jaya Xchange Shopping Mall

Selasa, 16 Desember 2014 – 14:51 WIB
Ir (HC) Ciputra. Dok JPNN

jpnn.com - JUJUR, hadirnya Bintaro Jaya Xchange Shopping Mall (BXc) di kompleks “the professional city” Bintaro Jaya, yang berada di selatan Jakarta itu tergolong agak telat. Tanggal 18 Desember nanti, mal terbesar, termewah, termodern di kawasan itu baru genap satu tahun. Tetapi, Ir (HC) Ciputra tidak kehabisan akal, menemukan kemasan yang beda dari mal yang pernah ada di ibu kota.

Apa eksklusivitasnya? Green wall garden, taman bunga hijau yang menempel di sekeliling mal dengan arsitektural modern tropical minimalis itu. Kombinasi antara konsep seni bernuansa desain muda, dinamis, stylist dan baru, yang dikombinasi dengan green building yang kaya taman. Bukan tanaman merambat, yang ditumbuhkan dari tanah di bawah, tetapi jutaan tanaman yang disusun dengan media tanam yang menempel dinding, dan tampak luarnya hanya dedaunan yang beraneka jenis.

BACA JUGA: Ibarat Kereta, MCC Lokomotif Bisnis di Area Cibubur

Inovasi dan kreativitas yang tidak mudah, dan juga tidak murah. Jangan ditanya berapa biaya maintenance-nya? Karena semua tanaman hias yang di ekspose itu membutuhkan media yang gembur, subur, suplai bahan organic, bebas hama, aerasi atau sirkulasi udara, drainase dan pemupukan yang pas. Harus paham betul karakter tanaman, yang setiap hari disengat cahaya matahari kuat di musim kemarau, dan diguyur hujan di musim penghujan.

“Betul, kami merawat taman dinding itu lebih dari Rp 200 juta sebulan. Karena itu, tidak ada tanaman yang sampai kering daunnya karena kepanasan atau kekurangan cairan. Sistem pengairannya juga dengan disemprot yang atur dari atas. Tidak boleh kekurangan, juga tidak boleh kebanyakan. Unsur kimiawi nya sudah dicampur untuk menjaga agar tanaman hias itu tetap hidup seperti di habitatnya,” jelas Sindu Hariyadi Wibisono, General Manajer BXc.

BACA JUGA: Al Fresco Dining 200 Meter di Mal Ciputra Cibubur

Media tanamnya sudah dikombinasi antara bahan-bahan organic seperti cacahan pakis, kompos, humus, serutan kayu, arang sekam, cocopeat, dan lainnya. Anorganiknya campuran tanah, pasir, dan bebatuan kecil yang memungkinkan akar sehat menyerap sari makanan. Sama rumitnya memelihara si anggrek bulan, agar bunganya sanggup bertahan lebih dari 3 bulan. Satu level detailnya merawat dan menjaga bayi yang belum 35 hari.

Tetapi, di situlah kekuatan BXc berani berinovasi. Mahal, karena kelas mal-nya memang bukan murahan, pengunjungkan kelas A, berada di kompleks elite, dan bergengsi. Green wall garden BXc itu sekaligus membuat kesan kuat, bahwa gedung mal yang baru seumur jagung itu langsung menyatu dengan kawasan Bintaro Jaya yang sudah beroperasi sejak 1979 itu. Kota baru yang dikembangkan PT Jaya Real Property (dulu PT Bintaro Jaya, red) itu merupakan kota dengan konsep “kota taman” pertama di Indonesia. Green city, banyak pohon besar, banyak taman pohon, paru-paru kota, yang menyejukkan mata seluas sekitar 1000 hektare.

BACA JUGA: Street Gallery Mengakomodasi Korban Macet

Bayangkan kalau mal itu hanya beton, besi, kaca, aluminium dan warna cat saja? Pasti seperti suku terasing di tengah green city. “Kami juga memiliki taman yang luas, jogging track, lapangan rumput, dan pohon-pohon baru yang ditanam langsung sudah berukuran di atas 5 meter. Tiap minggu pagi, jadi arena warga berolahraga. Ini adalah satu-satunya mal di ibu kota yang memiliki area olahraga baik indoor maupun outdoor yang paling komplit,” paparnya.

Ir. Yohannes Henky Wijaya, Vice President Director, PT Jaya Real Property Tbk juga menjelaskan, Bintaro Jaya ini memang lebih banyak dihuni oleh kalangan professional muda, yang pagi berangkat kerja, sore-malam baru kembali ke rumah. Rata-rata suami dan istri sama-sama bekerja, double income, sehingga kalau weed day, masih cukup longgar parkir mobil di mal yang berkapasitas 2.000 slot itu. “Tetapi jangan tanya week end? Anda akan kerepotan mencari tempat parkir, penuh dan berlama-lama di mal,” kata Insiyur jebolan ITB Bandung itu.

“Hadirnya beberapa perkantoran baru di Bintaro, itu pelan-pelan akan menaikkan jumlah kunjungan di hari-hari biasa. Tahun depan, menurut saya sudah mulai crowded,” prediksi Henky yang itu akan menentukan kapan gedung mal phase 2, phase 3 dan phase 4 dikembangkan lagi.

Seiring dengan akses tol yang terbuka Jakarta-Bintaro, maka kompleks yang menyebar di wilayah Jakarta Selatan sampai Kota Tangerang Selatan itu pun semakin riuh. Mal yang pesat bertumbuh sebagai "Pusat Terbaru untuk Gaya Hidup dan Belanja” di Jakarta Selatan itu pun baru setahun beroperasi sudah mulai memikirkan pengembangan berikutnya. “Di dekat sini, kami sebenarnya punya Bintaro Plaza, tetapi kapasitas dan kelasnya memang tidak seperti BXc ini,” jelas pria yang sudah 34 tahun berkarya di group Jaya itu.

BXc sendiri luasanya sekitar 40 hektare, ditambah dengan taman, lapangan, dan parkir di luar sekitar 6 hektar. Luasan yang ideal untuk sebuah mal keluarga yang eksis di kompleks yang sudah establish. Sebenarnya berapa lama sih, sebuah mal itu hidup dan bisa eksis? Menurut Henky, validasinya cukup bertanya ke penyewa-penyewa yang sudah punya gerai di banyak mal itu. “Kalau tiga bulan trend-nya naik, ada detak, ada kehidupan, pengunjung naik signifikan, berlama-lama di mal, itu berarti sudah bisa hidup dan punya opportunity,” jelasnya. (don/bersambung)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sentuhan Ir (HC) Ciputra Menjaga Spirit Entrepreneur Manajemen Mal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler