JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi kembali diingatkan tidak tebang pilihBeraninya hanya kepada politisi PDIP saja, namun terhadap politisi partai lain, KPK tidak memproses hukum
BACA JUGA: Tersangka Cek Pelawat Minta Dibantu SBY
Hal itu disampaikan massa Gerakan Rakyat Peduli Keadilan (GRPK) saat menggelar demonstrasi di Gedung KPK
Padahal, kata mereka, kesalahan Jhony Alen sudah sangat jelas yaitu dalam proyek di kawasan timur Indonesia
BACA JUGA: Polisi Berlakukan Pembuktian Terbalik dalam Kasus Gayus
"Tapi Busyro pasti tidak berani karena Busyro adalah titipan SBY di KPKBukan hanya kasus Jhony Alen bukti KPK tebang pilih, dalam penanganan cek pelawat juga tampak ketimpangan dilakukan KPK
BACA JUGA: Hari ini, Direktur FBI Bertemu Timur Pradopo
Hingga kini yang dihajar adalah penerima suap, sementara pemberi suap belum sedikitpun tersentuh."Kalau memang KPK serius memberangus korupsi, coba panggil itu Miranda dan NununMasa hanya karena sakit, Nunun tidak bisa dihadirkanKPK seolah kehabisan akal menghadapi Nunun," tuturnya.
GRPK menegaskan sejak beberapa tahun terakhir kerja KPK dinilai semakin tak jelasKehadiran Busyro sebagai nakhoda baru ternyata tetap tak mampu mewarnai KPK menjadi semakin baik dan berani menumpas korupsi di Indonesia.
Hal itu dapat dimaklumi, ujarnya, mengingat orang di lingkaran Busyro juga bukan figur yang beres"Buktinya belakangan ternyata Bibit dan Chandra maju KPK melakukan lobi dengan membawa pengusaha saat bertemu dengan DPR," tukas pendemo dengan suara lantang.
Berdasarkan fakta buruknya kinerja KPK, GRPK lantas mengancam akan terus menggelar demo ke lembaga superbodi ini"Demo lebih besar siap Kami lakukan nantiBahkan bila perlu jalan (HR Rasuna Said) ini ditutup," tegasnya.(mur/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daerah Boleh Larang Ahmadiyah
Redaktur : Tim Redaksi