Gubernur BI: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Kuat

Senin, 08 Agustus 2016 – 12:22 WIB
Gubernur BI Agus Martowardojo. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Bank Indonesia optimistis penyaluran kredit perbankan tumbuh 10-11 persen pada kuartal ketiga 2016. Likuiditas yang tecermin dari dana pihak ketiga juga meningkat 8–9 persen.

Gubernur BI Agus Martowardojo menyatakan, saat ini simpanan masyarakat di perbankan berkisar enam persen. Sementara itu, penyaluran kredit berkisar sembilan persen.

BACA JUGA: Suku Bunga Acuan Berpotensi Turun Lagi

Dengan pertumbuhan ekonomi 5,18 persen pada kuartal kedua, Agus yakin perbaikan ekonomi bukan isapan jempol.

’’Pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat. Inflasi lebih baik daripada perkiraan serta ada Undang-Undang Tax Amnesty yang membawa persepsi positif terhadap Indonesia,’’ kata Agus.

BACA JUGA: Target Rp 165 Triliun dari Tax Amnesty, Baru Dapat Rp 183 Miliar

Faktor lainnya adalah proyeksi inflasi pada pekan pertama Agustus yang tercatat deflasi 0,06 persen berkat penurunan harga tiket pesawat dan harga daging ayam. ’’Ini kondisi yang baik karena menunjukkan inflasi terkendali,’’ jelasnya.

Tahun ini BI menargetkan inflasi pada kisaran empat persen plus minus satu persen. Jika indikator makro ekonomi terus positif, imbuh Agus, bank sentral mungkin melonggarkan kebijakan moneter.

BACA JUGA: IHSG Masih Uptrend, Ini Prediksi Support dan Resistance

Bentuknya berupa penurunan suku bunga acuan (BI rate atau BI 7-days repo rate). BI kini tinggal mewaspadai faktor eksternal. Terutama penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Inggris.

Stimulus itu berpotensi membuat dana pada sistem perbankan Inggris mengalir ke negara yang dianggap memiliki fundamental ekonomi kuat, termasuk Indonesia.

BI mewaspadai capital inflow karena umumnya bersifat penempatan jangka pendek, bukan investasi di sektor riil. ’’Kami harap dana yang masuk bersifat permanen atau real money,’’ imbuhnya.

Sebelumnya, BI mencatat peredaran uang tumbuh 8,7 persen pada Juni lalu. Pertumbuhan dipicu peningkatan penyaluran kredit perbankan yang tumbuh 8,5 persen menjadi Rp 4.193,6 triliun.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menilai, penyaluran kredit perbankan berpeluang naik karena tren penurunan suku bunga kredit. Pada per Juni lalu, suku bunga kredit turun menjadi 12,38 persen. (dee/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Budi Minta AP I Gerak Cepat Bangun Bandara Kulonprogo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler