jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah kepala daerah mengeluarkan uneg-uneg mereka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait persoalan yang dihadapi di daerah masing-masing. Salah satunya adalah Gubernur Papua Lukas Enembe.
Di hadapan Jokowi di Istana Negara, Selasa (4/11), Lukas mengeluh karena pemerintah provinsi yang dipimpinnya dibuat bingung dengan banyaknya pihak yang mengaku tim dari presiden untuk membantu Papua. Lukas pun meminta tim-tim yang mengaku dari presiden itu tidak datang lagi ke Papua.
BACA JUGA: Blusukan ke Lebak, Marwan Jajal Jembatan Rusak
"Kami banyak didatangi mengaku dari tim ini tim itu, tim dari presiden. Ini hampir setiap hari kami terima semua tim, pusing juga Pak, agar jangan lagi datang tim kami pusing semua Pak," kata Lukas di Istana Negara, Jakarta, Selasa, (4/11).
Menurut Lukas, jika kepala daerah dianggap sebagai tangan kanan presiden maka sebaiknya komunikasi tidak dilakukan melalui banyak tim. Sehingga tidak menimbulkan kebingungan di pemerintah daerah setempat.
BACA JUGA: Kekerasan Seksual Marak, LPSK Kritisi Pemerintah
"Kami adalah tangan kanan presiden, harus dipastikan tidak lewat apapun, siapapun, karena kami sudah didatangi banyak tim setiap hari," sambungnya.
Selain itu, Lukas juga mengeluhkan masalah kepemilikan tanah-tanah di Papua yang tanpa sertifikat. Akibatnya, pemda kesulitan membangun infrastruktur.
BACA JUGA: KPK Telisik Wayan Koster Soal Pembahasan Anggaran
Selain itu, kata Lukas, banyak kenaikan harga yang tidak stabil karena tidak adanya industri yang terintegrasi. "Industri tidak terintegrasi. Berapapun bapak kirim dana tidak ada artinya di Papua," tegasnya.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Sindir Kepala Daerah yang Suka Hidangkan Buah Impor
Redaktur : Tim Redaksi