jpnn.com, BOGOR - GudangKripto menggelar One Campus One Gudangers (OCOG) yang diselenggarakan di Auditorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB).
Kegiatan itu dihadiri oleh 200 mahasiswa dari jurusan ilmu komputer. Acara tersebut memiliki memiliki tajuk utama: “KriptoXperience: Financial Business Management”.
BACA JUGA: Analis Ungkap Kondisi Kripto Global Saat Ini, Simak
Chief Operating Officer GudangKripto Thiar Bramanthia mengatakan dunia crypto exchanger itu adalah tempat jual beli kripto. Gudangkripto adalah salah satunya dari 48 crypto exchanger di Indonesia.
“Kami masih terhitung anak baru dalam dunia crypto exchanger sehingga berusaha menjadi berbeda dengan mendatangi kampus-kampus untuk memberikan edukasi terkait literasi dan praktikal dengan membangun usaha melalui blockchain dan cryptocurrency,” kata dia dalam siaran persnya, Selasa (7/5).
BACA JUGA: Permintaan Mata Uang Kripto Diprediksi Meningkat, Ini Analisisnya
Dia juga menyampaikan komitmen perusahaan untuk meningkatkan literasi dan praktikal blockchain serta cryptocurrency di kalangan mahasiswa.
“Apa yang GudangKripto perkenalkan hari ini, kripto adalah produk yang sangat spontan. Anda bisa kaya dengan cara cepat tetapi Anda bisa miskin dengan cepat juga,” kata dia.
BACA JUGA: GudangKripto Meluncurkan Aplikasi Aset Kripto, Lebih Ramah untuk Pemula
Dia mengatakan bahwa kripto adalah instrumen investasi. Misalnya punya uang Rp 10 juta hari ini disimpan di bank, maka sepuluh tahun yang akan datang valuenya akan turun karena harga barang akan naik.
“Namun, apabila Rp 10 juta digunakan untuk membeli emas sekarang, maka 10 tahun yang akan datang valuenya akan tetap karena harga emas akan naik terus,” terang dia.
“Dalam trading, kita punya istilah DYOR (do your own research). Jadi, apa pun instrumen investasinya, terutama kripto, setiap orang harus terlebih dahulu melakukan research apabila ingin mendapatkan return yang sesuai dengan yang diharapkan,” sambung dia.
Dia menuturkan bahwa ada beberapa token local yang masuk ke GudangKripto. Yang pertama yaitu token GIDR, nilainya akan langsung terkonversi setara dengan emas. Ada utilitasnya bahwa token ini bukan hanya angan-angan tapi memiliki bentuk fisiknya juga. Apabila pengguna memiliki asset GIDR senilai satu gram emas, maka dapat ditukarkan dengan emas sungguhan.
Yang kedua token DRX. DRX ini bisnisnya punya produk jersey. Beberapa tim di Liga 1 bola memakai jersey DRX. “Kalau ngomongin bola tentu saja kita tahu seberapa banyak minat masyarakat pada olahraga ini kita lihat saja antusias Piala Asia di Qatar kemarin,” ujar dia.
Dalam OCOG kemudian diadakan talkshow mengenai financial business management yang akan dipimpin oleh moderator Guntur Putra Pratama selaku Business Development Manager.
Kemudian Kays Abdul Fatah dari Financial Management di BSI Maslahat Fondation mengungkapkan perencanaan keuangan dibutuhkan oleh semua orang di seluruh usia.
“Mereka harus tahu mengenai literasi keuangan sehingga dapat melakukan manajemen uang yang dimilikinya dengan baik. Tetapi ada perbedaan bahasan antara mahasiswa, pekerja, dan pensiunan,” kata dia.
“Di Indonesia, pada 2022 inklusi keuangan (85,10 persen) lebih besar persentasenya dari pada literasi keuangan (49 persen) yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Dampaknya yaitu banyak masyarakat yang sudah menjalankan financial planner atau manajemen keuangan tetapi pengetahuannya sebenarnya nol,” beber dia.
Pembicara Oktavian Fadillah sebagai Crypto Enthusiast memaparkan pengenalan mengenai kripto dari uraian pengertian kripto, pertumbuhan pasarnya terutama di Indonesia, sejarah dan perkembangannya, tips mengelola investasi kripto, sampai tantangan dan peluang di pasar kripto.
“Pengertian mengenai crypto dapat dicari dengan mudah di internet, tetapi untuk mendalaminya saya banyak bertanya kepada teman-teman dan kolega serta bergabung dengan komunitas dengan minat yang sama,” kata dia. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Halving Bitcoin Usai, Begini Prediksi Upbit soal Prospek Pasar Kripto Indonesia
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan