Gunung Marapi Meletus, PMI Sebar 10 Ribu Masker

Kamis, 04 Agustus 2011 – 09:16 WIB

PADANG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM sejak pukul 11.00 WIB kemarin (3/8), menaikkan status Gunung Marapi dari normal menjadi waspada (level II)Peningkatan status dilakukan menyusul kian meningkatnya aktivitas vulkanik gunung yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanahdatar itu.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Marapi PVMBG Bukittinggi, Warseno menyebutkan, gunung tipe stratovolcano dengan ketinggian 2.891 meter dari permukaan laut (mdpl) itu, kemarin mengeluarkan 8 kali letusan

BACA JUGA: 20 Orang Meninggal Digigit Anjing

Pada pukul 08.31 WIB terjadi sekali gempa letusan dengan amplituda maksimum 40 mm dan lama gempa 67 detik.

Getaran tremor juga muncul pada pukul 08.54 WIB dengan amplituda maksimum 1.5 -3.5 mm, 4 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplituda maksimum 1-4 mm dan lama gempa 8.5 -22.5 detik dan 2 kali gempa tektonik lokal.

Sedangkan aktivitas visual, cuaca cerah tapi asap berwarna kelabu tebal terlihat mencapai ketinggi 300 hingga 1.000 meter dari atas puncak gunung yang pernah erupsi pada tahun 1975 itu
Diperkirakan abu vulkaniknya ditiup angin hingga menyebar radius 25 kilometer.

Untuk itu, masyarakat di sekitar Gunung Marapi atau pengunjung agar tidak mendekati gunung dalam radius 3 km dari kawah/puncak

BACA JUGA: THM Membandel, Surat Edaran Segera Dievaluasi

Mengingat kawah sebagai pusat letusan dan sumber keluarnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan bagi kehidupan.

Ancaman bahayanya adalah terjadinya letusan abu disertai lontaran material pijar dan pasir yang berpotensi melanda wilayah radius 3 kilometer dari gunung
Warseno menjelaskan, hingga kemarin pihaknya tetap memantau perkembangan aktivitasnya

BACA JUGA: Teras: Saya Bela Investor Legal

Kemungkinan terburuk  terjadi letusan yang lebih besar, tentunya mungkin saja terjadiNamun sejak terjadi letusan terakhir pada 2007 lalu jaraknya memang sudah cukup lama dan wajar saja bila kembali mengalami letusan.  Namun, awan panas sepertinya tidak akan terjadi karena tipe gunung api ini berbeda dengan tipe yang ada di pulau Jawa

Warseno mengimbau masyarakat yang berada dalam jarak jangkauan abu vulkanik letusan letusan gunung Marapi  yang tersebar dari Kotobaru, Padangpanjang, Silaiang hingga Sicincin Padangpariaman diharapkan agar memakai masker.

"Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kira berharap agar  masyarakat memakai masker jika ke luar rumah," harap Warseno kepada Padang Ekspres Sedangkan masyarakat sekitar gunung juga diminta agar tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Marapi.

Di Bukittinggi dan Agam, menggeliatnya Marapi menjadi tontonan menarik sebagian masyarakatMereka menyaksikan langsung gumpalan asap hitam bercampur coklat menyembur dari puncak gunung Marapi yang sering dijadikan objek wisata petualangan bagi kawula muda setiap akhir pekan.

Sedangkan warga yang tinggal di kaki gunung seperti Kotobaru dan sekitarnya berlarian ke dalam rumah, untuk menghindari abu vulkanik gunung karena khawatir terserang ISPA.

Abu vulkanik Gunung Marapi yang terbawa tiupan angin juga menyebar sampai ke Kota PadangpanjangDebu tipis tampak menempel di sejumlah kaca mobil yang sedang parkir di sejumlah ruas jalan di kota itu, sejak pagi kemarin.

Namun, pada pukul 13.00 WIB intensitasnya menunjukkan penurunan.  Untuk itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Sosial Politik Padangpanjang, Bustami Narda mengimbau warga kota berhawa dingin itu untuk tetap waspada, tapi tidak panikMeski begitu, dia menyebutkan belum perlu mengeluarkan imbauan agar masyarakat memakai maskerPasalnya, kuantitas api yang sampai ke Padangpanjang dinilai belum akan mengganggu saluran pernapasan.

"Penggunaan masker secara massal sepertinya belum kita perlukanSebab, seperti yang saya lihat intensitas dan kuantitas abu vulkanik di Padangpanjang tidak separah daerah Koto Baru dan sekitarnya," kata Bustami.

Hujan abu vulkanik juga melanda rumah maupun perkampungan masyarakat Padangpariaman dan Kota PariamanSituasi terparah terjadi di sekitar kawasan Gunung Tandikek, Kecamatan PatamuanBahkan sempat beredar kabar keluar lahar dingin dari kawasan Gunung Tandikek

"Makanya kita bersama pihak BMKG, langsung meninjau ke lapanganHasil sementara ini hujan abu itu dari letusan Gunung MarapiSedangkan kabar adanya lahar dingin di sekitar Gunung Tandikek, tidak terbukti kebenarannya,â€Ã‚ ungkap Sekretaris BPBD Padangpariaman Ali Mustafa, kemarin

Namun demikian untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, maka masyarakat yang tinggal di sekitar  Gunung Tandikek diimbau untuk tetap waspada, karena status gunung itu masih dalam kondisi waspada. 

Sementara itu, masyarakat sekitar kawasan gunung itu kini telah meminta maskerPasalnya, abu vulkanik yang menghujani kawasan mereka telah cukup parah.
Wali Nagari Tandikek Kecamatan Patamuan, Zahidin menyebutkan, secara umum aktivitas masyarakat di sekitar Gunung Tandikek masih tetap normalMeski demikian, warga tetap waspada menyikapi hujan abu yang melanda daerah mereka

"Hujan abu yang terjadi Rabu kemarin memang tergolong luar biasa, bahkan sempat membuat atap rumah warga menjadi hitamBeruntung, tidak lama kemudian hujan turun dengan deras," ungkapnya

Manager Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Sumbar, Ade Edward bersama sejumlah personelnya telah melihat langsung lokasi yang terkena dampak abu vulkanik.  Selain itu BPBD telah berkoordinasi dengan BPBD  Agam, Bukittinggi, Padangpanjang dan Tanahdatar  agar mulai mempersiapkan kebutuhan, jika terjadi kemungkinan terburuk

"Kita telah informasikan BPBD tersebut untuk mempersiapkan segala sesuatunya, seperti masker, obat-obatan atau alat-alatnyaKita juga telah berkoordinasi dengan PMI  agar mulai mempersiapkan peralatannya," ungkap Ade Edward.  

Masyarakat di sekitar kaki gunung juga diharapkan menggunakan kearifan lokal, terkait bagaimana proses penyelamatan jika terjadi kondisi terburuk bersama Wali Nagari dan Wali Jorong di daerahnya masing-masing.

Sementara itu, PMI Sumbar mendapatkan informasi ada lima daerah yang terkena dampak abu vulkanik Marapi yakni Padangpariaman, Pariaman, Bukittinggi, Tanahdatar dan Agam.   Kepala Markas PMI Sumbar Hidayatul Irwan menyebutkan, untuk lima daerah itu telah disiapkan masker 10 ribu masker.  Masker tersebut akan dibagikan 75 relawan PMI.

"Kami bersama tim segera turun langsung meninjau lokasi dan sekaligus membawa 10 ribu masker yang sudah siap untuk dibagikan apabila debu vulkanik Gunung Marapi benar-benar mengganggu lingkungan masyarakat," katanya didampingi Eko Suhadi, Staf Humas dan Komunikasi PMI Sumbar(esg/edi/wr/fd/ris)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Kalteng Diminta Amankan Kebijakan Pusat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler