JAKARTA - Pusat Pendidikan Terbuka Jarak Jauh Asia Tenggara atau Southeast Asian Minister of Education Organization Regional Open Learning Center (SEAMOLEC) mengadakan pelatihan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi guru-guru SMP, SMA, dan SMKDalam pelatihan ini juga, para guru dituntut harus melek dengan fasilitas online jejaring sosial facebook
BACA JUGA: Siswa Ngamuk Tolak Pungutan Sekolah
“Kami juga mengajari para guru ini bagaimana cara menggunakan Facebook, yang kami yakin akan ada manfaatnya bila digunakan secara benar,” kata Manajer Konten Teknologi Informasi SEAMOLEC, Dewi Sopiah, dalam jumpa pers di gedung Depdiknas, Rabu (21/10).
Dewi mengatakan, Facebook dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi guru dan anak didik
BACA JUGA: USD 13,5 Juta untuk Pendidikan Islam
Moodle dapat dicari secara gratis dari internetPelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) guru agar dapat melakukan pembelajaran secara online
BACA JUGA: Dua Siswi Kaltim Raih Emas APAO
Dikatakannya, untuk tahap awal kegiatan yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2009 di 16 provinsi di Indonesia telah melatih sebanyak 24.711 orang guru dari target peserta 500.000 orang."Guru atau murid di daerah pedalaman yang tidak terjangkau internet pun dapat melakukan diklat iniDiharapkan mereka dapat mempelajari materi pembelajaran sesuai keinginan merekaArtinya belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, dan mendapat dukungan dari Pemda setempat," ujar Dewi.
Para guru itu mendapatkan materi pelatihan meliputi internet untuk pembelajaran, seperti peta module, program mapping, dan pembelajaran TIK menggunakan perangkat lunak e-learning (Moodle)Para peserta akan diajari menulis dan mengirim tulisan dengan emailMereka juga diajari cara melakukan pencarian materi pembelajaran melalui internet"Para guru dapat mengajarkan Moodle sebagai suplemen di sekolahKonten pembelajaran diserahkan ke guru-guru sendiri karena mereka yang tahu," jelas Dewi.
Antusiasme peserta mengikuti kegiatan pelatihan, kata Dewi, cukup bagusDari 26 kabupaten yang telah mengikuti pelatihan, jumlah pesertanya melampaui target 60 guru di setiap kabupatenSementara dari catatan Dewi, hanya lima persen saja calon peserta yang belum bisa ITPara peserta diwajibkan membawa laptop untuk dapat membawa pulang materi pembelajaran dan mengembangkannya sendiri"Para peserta rata-rata sudah membawa laptop walaupun meminjam," katanya.
Provinsi yang telah melakukan pelatihan ini, yakni Jawa Timur, Daerah Istimewa Jogjakarta, Jambi, Lampung, Jawa Tengah, Riau, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Bali, Sumatera Utara, Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Nusa Tenggara BaratTahun depan akan ditingkatkan ke provinsi-provinsi yang belum mengikuti pelatihan.(rie/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Target Dua Tahun, Fasilitas Pendidikan Sumbar Normal Lagi
Redaktur : Tim Redaksi