Siswa Ngamuk Tolak Pungutan Sekolah

Selasa, 20 Oktober 2009 – 08:00 WIB

BENGKULU – Kebijakan yang aneh-aneh dari pimpinan SMAN 10 Padang Cengkeh Sukarami, Bengkulu, mendapat perlawanan dari ratusan siswanyaPara generasi bangsa itu menggelar aksi unjuk rasa menolak rencana pungutan Rp 625 ribu untuk siswa kelas 3 dan Rp 250 ribu untuk kelas 2

BACA JUGA: USD 13,5 Juta untuk Pendidikan Islam

Rincian uang kelas 3, Rp 425.000 untuk uang les menjelang UN dan Rp 200.000 untuk uang bangunan
Sedangkan kelas 2, untuk uang bangunan

BACA JUGA: Dua Siswi Kaltim Raih Emas APAO



Dalam aksinya, kemarin, sebagian siswa membawa panflet dan mengenakan helm
Siswa ini berteriak-teriak menuntut pungutan dibatalkan dan listrik dialirkan ke sekolahnya

BACA JUGA: Target Dua Tahun, Fasilitas Pendidikan Sumbar Normal Lagi

Selama tiga tahun terakhir ini, mereka belajar tanpa ada penerangan listrikAksi ini sempat membuat macet jalan rayaHingga demonstran digiring masuk ke halaman sekolahPantauan JPNN, beberapa siswa melempar atap sekolah dengan batuSementara anggota Polsek Selebar tampak sibuk menertibkan siswa.

Ketua OSIS SMA 10 Wawan Suhendra, mempertanyakan pungutan yang dinilai memberatkan tersebutLucunya mereka juga diminta membayar uang beli kambing Rp 5.000 per siswa Agustus 2009 laluKambing ini digunakan untuk syukuran siswa kesurupan saat kenaikan kelas beberapa waktu lalu

“Kalau kami dak bayar, guru bilang rapor akan ditahanDari pada tidak terima rapor kami bayar pungutan beli kambing ituEh….pas syukuran, kami tidak dilibatkanKabarnya dari uang yang kami kumpulkan itu juga digunakan untuk membayar dukun/paranormal,” kata Wawan.

Akibat aksi ini, proses belajar mengajar di sekolah itu terhenti, karena mereka juga menggelar aksi mogok beajarRencananya, aksi akan dilanjutkan pagi iniAksi akan terus dilanjutkan sebelum ada penjelasan yang logis dari piha sekolah“Kita akan mogok belajar, sampai kepala sekolah menjelaskan ke kita untuk apa rencana pungutan itu,” tegas beberapa siswa

Sekedar diketahui, siswa baru tahun 2006/2007 sudah membayar Rp 2,1 juta juga untuk uang bangunanAngkatan terbaru 2009/2010 hanya dikenakan uang baju Rp 550 ribu, setelah keluar instruksi pendidikan gratis

Wawan membeberkan, selain pungutan kambing, ada lagi pungutan yang sudah dibayar berupa biaya fotokopi rekap rapor Rp 15.000, infaq Rp 500 per minggu, uang OSIS untuk kegiatan siswa Rp 2.500 per minggu

Yang lebih menjengkelkan lagi, pihak sekolah sudah menjanjikan listrik masuk sekolah Agustus 2009 lalu, tak terealisasiPadahal sejak tahun 2006, sekolah dalam kota tersebut belum tersentuh listrik“Entah kemana uang listriknya,” heran Wawan.

Ada sumbangan yang diprotes siswa diakui Kepala SMAN 10, Lasmini S.PdNamun, katanya, pungutan itu baru sebatas rencana dan belum disetujui wali muridDia mengatakan, sumbangan itu sebenarnya bisa dicicilKatanya lagi, ancaman idak diberikan rapor bila tidak membayar justru datang dari wali murid.

“Wali murid sendiri yang mengusulkan menahan rapor, bila belum bayarSumbangan itu bisa dicicil tiga kali kok dan tidak diwajibkanPungutan ini akan dibicarakan lagi,” imbuh Lasmini

Keterangan Lasmini dibenarkan Ketua Komite SMAN 10, Syaiful Anwar“Komite tak pernah memaksakan siswa membayar sumbangan,” ujarnyaProgram ini sudah disetujui Diknas KotaUntuk uang bangunan dan les bisa dibayar 3 kali, sampai akhir Januari 2010Syaiful yakin, aksi demo tersebut dipicu kesalahfahaman siswaSiswa tidak tahu duduk persoalannya, karena yang ikut rapat adalah orang tuanya.

Syaiful menjelaskan, bagi siswa yang merasa keberatan atau tidak sanggup membayar, dipersilakan membuat surat keterangan miskin dari RT, RW, atau kepala desa setempatKalau syarat itu dipenuhi, dijanjikan siswa miskin bakal digratiskan

Mengenai listrik, Lasmini mengaku pihak sekolah sudah berkali-kali menyampaikan ke Diknas dan Pemkot agar listrik cepat masuk sekolahJawaban Diknas, masih menunggu jatah anggaran dari APBDKatanya, untuk memasang listrik perlu dana Rp45 jutaSementara ini, sekolah menggunakan 2 genset yang dibeli sekolah untuk operasional sekolah(cw14/sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekolah Gratis Hanya Slogan


Redaktur : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler