jpnn.com, JAKARTA - Kuasa hukum guru honorer, Andi Asrun, akan menggugat Ketum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi. Andi Asrun menyebutkan, gugatan akan dilayangkan ke PN Jakarta Pusat.
"Senin besok (7/1), saya akan mendaftarkan gugatan terhadap ketum PB PGRI ke PN Jakpus," ujar Asrun kepada JPNN, Minggu (6/1).
BACA JUGA: Andi Asrun Makin Kencang Desak Ketum PGRI Mundur
Ada beberapa materi gugatan yang diajukan. Salah satunya adalah tidak transparannya Unifah terhadap pengelolaan anggaran organisasi guru.
Selama ini, seluruh guru PNS maupun honorer selalu membayar iuran. Namun, jumlah iurannya berapa dan peruntukannya untuk apa tidak jelas.
BACA JUGA: Guru Honorer Desak Komnas HAM Bentuk Tim Pencari Fakta
Begitu juga dana bantuan sosial yang diterima PB PGRI tidak dipaparkan berapa jumlahnya. Yang bikin pengurus PB PGRI ini heran soal renovasi gedung guru. Pengerjaannya tidak jelas berapa duit yang diperoleh dan dihabiskan.
BACA JUGA: Berkali-kali Guru Honorer Demo, di Mana Bu Unifah?
"Harus ada audit eksternal. Saya sudah minta BPK (badan pemeriksa keuangan) dan PPATK (pusat pelaporan dan analisis transaksi keuangan) untuk mengaudit biar jelas," tegasnya.
BACA JUGA: Andi Asrun Makin Kencang Desak Ketum PGRI Mundur
Unifah yang dikonfirmasi enggan menanggapi rencana Asrun tersebut. Alasannya bila ditanggapi seperti membakar rumah sendiri karena Asrun juga sekretaris advokasi PB PGRI.
"Organisasi punya mekanisme. Pertanggungjawaban punya mekanisme," ucapnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Iman Nilai Tuntutan Guru Honorer Salah Besar
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad