Gus Dur Minta Koalisi Lokal Tak Buru-Buru

Meski Tetap Izinkan untuk Dibentuk

Senin, 19 Januari 2009 – 01:02 WIB
KOALISI : Gus Dur didampingi Yenni Wahid menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Minggu (18/1). Gus Dur menyatakan sambil menunggu hasil definitif dari Pemilu tahun 2009, diumumkan bahwa disejumlah daerah diperkenankan adanya koalisasi lokal yang melibatkan PKB, PPP, Gerindra dan PDI-P. Foto : Raka Denny//JAWA POS
JAKARTA – Polemik soal keabsahan koalisi lokal pengurus PKB pro-Gus Dur di berbagai daerah akhirnya dikomentari langsung oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur)Meski tetap mengizinkan hal itu, dia tetap berharap agar para pengurus di daerah sebaiknya bersabar terlebih dahulu.
 
”Gak usah buru-buru, saya sebenarnya sudah menyatakan hal ini pada daerah-daerah selama ini,” ujar Gus Dur saat memberikan keterangan pers di Kantor PB NU, Jl Kramat Raya, Minggu (18/1)

BACA JUGA: KPU Ajukan Perppu Caleg Perempuan ke Pemerintah


 
Menurut dia, DPP PKB baru akan memutuskan sikap resmi soal ke mana akan mengarahkan massa di bawah pada 29 Februari
”Nanti di situ, kita baru tahu sama-sama,” tambah ketua umum Dewan Syura DPP PKB itu.
 
Tapi di sisi lain, Gus Dur menambahkan, dirinya tidak melarang pembentukan koalisi lokal yang sudah ada di beberapa daerah

BACA JUGA: Bawaslu Sarankan KPU Ajukan Perppu

”Sebagai aturan sementara sambil menunggu perkembangan selengkapnya nanti,” ujarnya.
 
Selain koalisi lokal antara PDI Perjuangan Kodya Surabaya dan PKB Gus Dur, sejumlah koalisi dengan beberapa partai lain telah dibentuk
Misalnya, koalisi di dapil Jateng V dengan PDIP, di Kota/Kabupaten Malang dengan PDIP dan PPP, di Kota/Kabupaten Ciamis dengan PDIP, termasuk di beberapa kota di Kalsel dengan Partai Gerindra

BACA JUGA: Pemda Diminta Segera Isi Sekretariat PPK dan PPS

”Memang yang di Surabaya bukan satu-satunya,” ujar Wasekjen DPP PKB (hasil Muktamar Semarang) Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny) yang turut mendampingi ayahnya saat itu. 
 
Dalam kesempatan tersebut, Yenny mengaku bahwa koalisi yang dibentuk di berbagai daerah itu dilakukan bukan karena pertimbangan pragmatis ataupun ada deal-deal politik jangka pendek”Surabaya, misalnya, karena kebutuhan strategis sama-sama ingin membangun kota ini ke depan dan taktis dengan sepakat mengusung wali kota 2010 dari PKB,” paparnya.  
 
Pasca penandatangan MoU di Surabaya, reaksi beragam memang muncul di internal DPP PKB Gus DurKetua DPP PKB (Muktamar Semarang) Muamir Mu’in Syam termasuk di antara yang mempertanyakan koalisi tersebut
 
Menurut dia, koalisi tersebut aneh karena belum ada keputusan DPP terkait hal itu selama iniDia juga menganggap, kesepakatan koalisi yang dihadiri langsung Sekjen DPP PDIP Pramono Anung dan Yenny tersebut sebagai langkah politik pribadi. (dyn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran Kampanye Caleg Harus Diaudit


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler