jpnn.com, PASURUAN - Mujtabah Addussomad, pengasuh Ponpes Al Hidayah di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, Jatim, ditarik orang gila saat beristirahat, Jumat (23/2).
Pria yang akrab disapa Gus Tabah itu sampai terjatuh dari tempat tidur karena tarikan tersebut.
BACA JUGA: Tatapan Nandang Kosong tapi tak Pernah Ngamuk
Panik, Gus Tabah berteriak meminta tolong. Situasi ponpes langsung tegang saat itu.
Banyak santri yang mengejar si gila yang kabur. Setelah ditangkap, dia ternyata orang kampung sekitar bernama Slamet Nuriadi.
BACA JUGA: Sosok Pengejar Kiai Hakam Mubarok di Mata Tetangga
”Setelah dilihat, ternyata lelaki itu orang sini. Jadi, gak sampai dimassa,” terang Huda, santri Ponpes Al Hidayah.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bromo menyebutkan, Slamet masuk ke rumah Gus Tabah saat pria yang jadi ketua Dewan Syura PKB itu tengah rebahan di kasur yang ada di ruang tamu.
BACA JUGA: Nih, Pesan KH Mutawakkil Alallah terkait Penyerangan Ulama
Kondisinya agak lemah setelah menjalani operasi tulang belakang dua pekan lalu.
Saat kejadian sekitar pukul 10.00 itu, pintu depan rumah terbuka sebagian. Saat itulah tiba-tiba Slamet masuk.
”Saya sama sekali tak menduga sebelumnya. Dia (Slamet, Red) datang, langsung menarik tangan kanan saya hingga badan saya jatuh dari kasur ke lantai,” ungkap Gus Tabah saat ditemui setelah kejadian.
Gus Tabah sempat berupaya memegang bahu Slamet untuk menghalaunya. Namun, Gus Tabah kalah kuat. Panik, dia pun berteriak meminta tolong.
Setelah diamankan warga, Slamet yang siang itu mengenakan setelan sarung dan kemeja koko langsung dibawa ke RSJ (Rumah Sakit Jiwa) Lawang, Kabupaten Malang. Dia dikawal petugas kepolisian setempat.
Tak berselang lama, Kapolres Pasuruan Pasuruan AKBP Raydian Kokrosono yang didampingi Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Budi Santoso dan Kapolsek Sukorejo AKP Wiksan mendatangi rumah Gus Tabah. Tampak pula Camat Sukorejo Diano Vela Feri Santoso.
Raydian menegaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut atas kejadian tersebut. Pihaknya juga telah meminta keterangan sejumlah saksi.
Sekitar pukul 19.30 tadi malam, hasil tes dari RSJ Lawang menyebutkan bahwa Slamet memang mengalami gangguan jiwa.
”Hasil tim dokter menyebutkan bahwa pelaku (Slamet) memang menderita gangguan kejiwaan. Hasil itu disampaikan pihak RSJ Lawang dengan disaksikan keluarga Slamet dan keluarga Gus Tabah,” terang Wiksan saat mendampingi Kapolres.
Soal motif penyerangan, Raydian mengaku masih mendalami. Dia meminta warga tak panik. ”Kejadian seperti ini harus disikapi dengan tenang. Tak perlu gegabah menyimpulkan. Tak usah dikaitkan dengan isu-isu yang macam-macam, yang kebenarannya belum tentu bisa dipertanggungjawabkan,” pesan Raydian.
Dari Jakarta, Menko Polhukam Wiranto menyatakan, pemerintah akan menindak tegas siapa pun yang melakukan gangguan keamanan.
”Saat ini polisi sedang bergerak. Pasti kita bongkar kalau ada yang bermain,” tegasnya.
Mantan panglima ABRI itu meminta masyarakat tidak mudah terpancing. Percayakan penanganannya kepada aparat penegak hukum. (zal/mie/c10/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyerang Kiai di Lamongan Bertemu Ibunya, Mengharukan
Redaktur & Reporter : Soetomo