H-7 Semua Pengerjaan Jalan Selesai

Minggu, 28 Juli 2013 – 02:27 WIB

jpnn.com - BANJARMASIN – Demi kelancaran arus mudik, Pemprov Kalsel memastikan akan memprioritaskan pengerjaan jalan, terutama jalan yang akan menjadi jalur mudik di Kalsel. Pemprov Kalsel melalui Dinas Pekerjaan Umum sudah melakukan koordinasi dan meminta semua proyek jalan, baik provinsi maupun nasional akan diselesaikan tujuh hari (H-7) sebelum hari raya.

Gubernur Kalsel Rudy Ariffin mengungkapkan, prioritas pengerjaan dan percepatan ini dilakukan agar para pemudik yang melintas, bisa lancar tanpa adanya terganggu dengan aktivitas pengerjaan proyek jalan tersebut.

BACA JUGA: Listrik Padam Lagi Jelang Buka Puasa

“Makanya kami meminta agar pengerjaan jalan ini dapat diselesaikan minimal H-7 sebelum hari raya. Mudah-mudahan dapat diselesaikan,” ujar Rudy seperti diberitakan Radar Banjarmasin (Grup JPNN).

Misal hingga H-7 pengerjaan jalan dan jembatan tersebut masih belum selesai, Rudy akan meminta agar pengerjaannya dihentikan sementara. Upaya ini dilakukan agar para pemudik tidak terganggu dan tidak akan menyebabkan kemacetan.

BACA JUGA: BPOM Kepri Sita Cokelat Australia

“Namun apabila masih memungkinkan, proyek akan tetap dikerjakan sambil dilakukan pengaturan arus lalu lintas di kawasan tersebut. sehingga arus mudik maupun balik, tidak akan terganggu,” ujarnya. Selain itu, Pemprov Kalsel juga sudah menyampaikan permintaan percepatan proyek flyover di Banjarmasin. Diharapkan dapat rampung sebelum pemilu 2014.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Martinus menyebutkan, saat ini sejumlah pengerjaan jalan sedang berlangsung di sejumlah titik. Seperti diantaranya di kawasan poros selatan Trans Kalimantan yang menghubungkan Pelaihari, Kintap, Sebamban, Batulicin, hingga perbatasan Kalsel dengan Kaltim.

BACA JUGA: Karyawan 100 Perusahaan Terancam Tak Dapat THR

Selain jalan juga ada proyek jembatan seperti di Kecamatan Bati-Bati. Khusus proyek ini, tidak bisa dipaksa untuk cepat selesai. Karena masih ada sejumlah tahapan pengerjaan yang harus dilakukan sebelumnya.

Untuk menjamin kelancaran arus mudik dan balik, beberapa lokasi yang rawan tanah longsor juga sudah diperbaiki. Seperti di jalur Amuntai – Kelua – Tanjung. Sejumlah jalan yang masih diperbaiki adalah jalan yang melintasi Lumpangi – Batulicin yang masih dalam tahap pengerjaan.

“Untuk menuju kawasan Banua Enam, sampai Pasar Panas perbatasan dengan Kalteng, juga sudah dilakukan perbaikan jalan. Pengerjaan ini sendiri sudah hampir rampung. Pasalnya proyek sendiri tidak terlalu berat,” ujarnya.

Sementara itu, jalan Anjir- sampai Batas Kalteng kini kondisinya sangat prima. Jalan sepanjang 12.900 meter tersebut sudah diaspal 2 lapis. Kondisi baik itu dipastikan akan membuat jalan akses Kalsel-Kalteng tersebut siap untuk digunakan dalam arus mudik tahun ini.

Untuk memastikan kondisi jalan tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalsel Martinus melakukan kunjungan lapangan, Jumat sore (26/7). Dalam kunjungan tersebut, Martinus didampingi Syamsul Hidayat dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalsel dan PPK Einrip EKS 02 Batas Kota Banjarmasisn-Serapat-Anjir Pasar (Batas Provinsi Kalteng) Yusrizal Kurniawan.

Martinus dan rombongan ditemui oleh Harya, Site Manager PT PP selaku kontraktor, dan Ardis Mardaya, Konsultan PT Indec.

Martinus mengaku senang, jalan yang dulu rusak parah kini menjadi jalan kualitas terbaik di Kalimantan. Bahkan ia menyebut, jika proyek jalan tersebut selesai maka kualitas jalannya akan berstandar jalan internasional.

"Jalan ini bantuan dari Australia jadi ini jadi percontohan jalan kelas dunia, jalan ini kelas Eropa," ujarnya.

Diterangkan, nantinya jalan tersebut akan terdiri dari 3 lapis aspal kualitas terbaik. Di kanan kiri jalan akan ada rambu dan trotoar kualitas terbaik. Semula, jalan tersebut adalah langganan banjir dan kerap rusak parah. Setelah melalui proses studi, akhirnya jalan ditinggikan.

"Untuk lebaran ini jalan siap digunakan. Nanti proyek seluruhnya selesai tanggal 31 Oktober, itu sudah kualitasnya sangat baik," cetusnya.

Martinus menambahkan, kualitas jalan yang dimulai dari sisi barat Jembatan Barito ini juga mendapat apresiasi sangat baik dari konsultan asal Australia. Bantuan jalan dari Australia sendiri ada di seluruh Indonesia. Dari semuanya, jalan tersebut adalah yang terbaik.

"Lapis pertama 8 cm, lapis kedua 8 cm, dan lapis ketiga 6 cm. Jadi jalan ini bisa menahan beban sampai 12 ton," paparnya.

Dana pembangunan jalan sendiri mencapai Rp113 miliar. Pembangunan sempat terkendala pada Januari 2011 karena ada pipa PDAM yang harus dipindah.

Pemindahan pipa PDAM sendiri memakan waktu yang cukup lama. Selain itu, agar jalan tak lagi terendam saat hujan dan pasang, tim membuat desain perencanaan dengan melibatkan banyak ahli. "Dulu jalan ini terjelek, sekarang jalan ini terbaik," tandasnya. (mrn/tas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Baru Pulang, TKI Tewas Dibantai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler