Listrik Padam Lagi Jelang Buka Puasa

Minggu, 28 Juli 2013 – 01:05 WIB

jpnn.com - PONTIANAK - Padam listrik lagi-lagi terjadi saat jelang buka puasa, kemarin (27/7). PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) kembali menuding tali kawat layangan sebagai penyebab kondisi tersebut. Sebuah tali kawat layang-layang yang putus jatuh menimpa jaringan transmisi PLN.

"Benar terjadi padam lampu pada pukul 16.41, karena gangguan line di Parit Baru-Siantan. Ini kena lagi-lagi karena kawat layangan," ujar Humas PLN Wilayah Kalbar, Muhammad Doing, kepada Pontianak Post.

BACA JUGA: BPOM Kepri Sita Cokelat Australia

Akibatnya, terjadi blackout system, kondisi dimana mesin-mesin drop mendadak. Tak terhindarkan, penyulang listrik di Gardu Induk Sungai Raya, Parit Baru, dan Singkawang mengalami padam total. Akibatnya sebagian area di kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Kota Singkawang hingga Kabupaten Sambas mengalami padam listrik.

Untungnya teknisi segera bergerak cepat untuk memulihkan mesin-mesin tersebut.
Namun, petugas PLN segera merespon dengan menghidupkan kembali mesin-mesin pembangkit. Sehingga situasi mati listrik tak sampai menyentuh azan maghrib. "Kita berupaya supaya cepat hidup. Menhjidupkan mesin itu tidak bisa instan. Alhamdulillah pukul 17.48 sudah bisa hidup lagi," jelas Doing.

BACA JUGA: Karyawan 100 Perusahaan Terancam Tak Dapat THR

Sebenarnya saat ini kemampuan pasokan listrik dari PLN ke masyarakat mencukupi. Total daya yang dihasilkan dari mesin-mesin pembangkit PLN untuk jaringan khatulistiwa mencapai 230 Mega Watt. Sementara beban puncak pelanggan hanya 220 MW.

Disebutlan Doing, mati lampu yang selama ini terjadi lebih banyak karena sebab eksternal, terutama tali kawat layangan. "Ini masalah klasik, dari dulu selalu layang-layang. Kami juga heran kenapa tidak bisa teratasi," ucapnya.

BACA JUGA: Baru Pulang, TKI Tewas Dibantai

Dia berharap, masyarakat untuk berhenti bermain layang-layang menggunakan tali kawat. "Hanya gara-gara segelintir orang, yang rugi ribuan orang. Bahkan dampaknya ini sampai Sambas sana. Saya minta tolong lah berhenti bermain layang-layang. Ini juga berbahaya untuk pemainnya bila tersengat listrik," tandasnya.

Doing juga meminta, pihak-pihak terkait untuk aktif mengatasi permainan layang-layang dengan tali berbahan metal tersebut.

"Padahal Perdanya sudah ada, sanksinya juga lumayan berat untuk pemain layangan. Cuma kota memang harus lebih aktif lagi. Harus ada action dari Pemda, terutama Pemkot Pontianak dan Pemda Kubu Raya. Kalau tidak kita akan begini terus," pungkasnya. (ars)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalur Mudik Banten Dihadang 14 Pasar Tumpah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler