jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Boni Hargens menilai, politisasi SARA adalah yang paling buruk dan hina dari semua jalan dalam meraih kekuasaan. Hal tersebut, diyakininya, sudah diketahui oleh para politikus tanah air.
Namun, kelompok tertentu sepertinya mengenyampingkan prinsip itu. Mereka diduga bakal terus memanfaatkan militansi dari kelompok Habib Rizieq Shihab untuk meraih kekuasaan. Terutama jelang Pemilu 2019.
BACA JUGA: Sedihnya Habib Rizieq Mendengar Kabar Terbaru soal Ahok
Karena itu, Boni menilai, pilihan Habib Rizieq tidak kembali ke tanah air merupakan yang terbaik untuk saat ini. Terutama jika dilihat dari aspek politik dan hukum di tanah air.
"Secara politik, akan mencegah terjadinya peluang meluasnya pengaruh kelompok RS dalam politik Pilkada 2018 dan Pilpres 2019," ujar Boni di Jakarta, Rabu (21/2).
BACA JUGA: Jokowi Tak Rela Negara Runtuh karena Hukum Diperdagangkan
Selain itu, juga menutup peluang bagi pemburu rente menjebak Presiden Joko Widodo dalam relasi pragmatis dengan kubu Habib Rizieq
"Saya kira, tidak kembalinya RS ke ranah air bukan berarti hukum kalah. Ini hanya masalah waktu. Polri untuk sementara, tidak perlu menguras energi menghadapi para pendukung RS dan potensi meluasnya pengaruh RS, apabila dia berada di tanah air," ucapnya.
BACA JUGA: Konon Rakyat Indonesia Makin Susah sejak Habib Rizieq Hijrah
Menurut Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) ini, jika Habib Rizieq tidak pulang dalam waktu dekat, Polri dapat lebih fokus menjaga keamanan penyelenggaraan Pilkada 2018 yang digelar serentak di 171 daerah.
Selain itu juga melakukan persiapan pengamanan jelang penyelenggaraan Pemilu 2019. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri Hamzah Curiga Jokowi Tidak Mengerti Imunitas DPR
Redaktur & Reporter : Ken Girsang