jpnn.com - JAKARTA - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) merencanakan aksi besar-besaran 2 Desember dilakukan dengan gelar sajadah untuk salat Jumat, dari Jalan MH Thamrin hingga Semanggi.
Namun, rencana itu berubah. Aksi Bela Islam III itu hanya akan difokuskan di kawasan Monumen Nasional (Monas).
BACA JUGA: Djarot Harapkan Yusril Mau Dampingi Ahok di Pengadilan
Hal itu berdasarkan hasil kesepakatan antara Kapolri Jenderal Tito Karnavian dengan sejumlah tokoh GNPF-MUI di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/11).
"Kita capai kesepakatan (Aksi Bela Islam III) di kawasan Monas," kata Tito dalam konferensi pers tersebut.
BACA JUGA: Polri Diimbau Tak Gunakan Delik Makar Secara Sembarangan
Pertemuan itu juga menyepakati bahwa Aksi 212 hanya dilangsungkan pada pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB atau selesai Salat Jumat.
Sementara urusan menyangkut urusan teknis, Tito mengatakan bahwa hal itu akan diatur secepatnya.
BACA JUGA: Habib Rizieq Disiapkan jadi Capres? Ah...Hoax
"Nanti akan kita atur, kita rapat. Nanti (hari) Rabu kita akan umumkan. Mabes, Kadiv, Kapolda, akan tambahkan teknis berikutnya. Dimana bus masuk dan lainnya," papar mantan kepala Densus 88 Antiteror tersebut.
Tito juga menjelaskan alasan hukum yang tak memperbolehkan aksi digelar di sepanjang Jalan Sudirman hingga Jalan Thamrin karena mengganggu ketertiban umum telah disepakati kedua belah pihak.
"Sudah disepakati juga, aksi dilakukan secara damai. Super damai," pungkas alumni Akpol tahun 1987 itu. (ian/RMOL/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... GNPF-MUI Sediakan Tempat Khusus Bagi Nonmuslim Saat Aksi 212
Redaktur : Tim Redaksi