Hadiatmoko dan Iriawan Bantah Tekan Wiliardi

Selasa, 17 November 2009 – 18:36 WIB
JAKARTA - Salah seorang kuasa hukum Antasari Azhar, Hotma Sitompul, mempertanyakan keberadaan barang bukti (BB) yang disita oleh penyidik kepolisian, saat saksi verbalisan (penyidik) dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB), Nasrudin Zulkarnaen, Selasa (17/11)"Di situ ada penyitaan pistol

BACA JUGA: Krisis Listrik Cermin Buruknya Kinerja Pemerintah

Ke mana tuh barang? Gak mau jawab
Ada pemeriksaan dan penyitaan CCTV, gak tahu

BACA JUGA: Krisis Listrik , ESDM dan PLN Harus Dievaluasi

Ya, silakan
Kan semua akan dinilai nanti," kata Hotma.

Pertanyaan itu disampaikan Hotma, saat M Iriawan dihadirkan sebagai saksi

BACA JUGA: SBY Beri Deadline Kapolri dan Jaksa Agung

Kombes M Iriawan adalah orang yang disebut Wiliardi Wizar melakukan tekanan saat dirinya diperiksa di Polda Metro Jaya, dengan jabatan saat itu Direktur Reserse Kriminal Umum.

Seharusnya, kata Hotma, M Iriawan selaku penanggungjawab dan kepala penyidik harus tahu semua, karena penyidik diharuskan melaporkan perkembangan penyidikan, termasuk kejanggalan-kejanggalan jika terjadi bisa diperbaiki"Kalau semua melakukan perubahan seperti itu dan signifikan, sama semua, kan bisa ditanya, 'Ada apa ini? Kok berubah semua?' Cocok semua kan begituTapi kita lihatlahPokoknya sampai sekarang ini, belum ada saksi yang menyatakan saya tahu, melihat, mendengar sendiri, bahwa Antasari membujuk Sigit dan Wiliardi," paparnya.

Sementara itu, M Iriawan tetap membantah melakukan tekanan kepada WiliardiDikatakannya, tidak ada untungnya bagi dirinya, apalagi keduanya begitu akrab dan sama-sama di Sespati"Saya tidak memojokkan dia," kata Iriawan.

Dalam pemeriksaan saksi verbalisan ini, mantan Wakabareskrim Irjen Hadiatmoko juga dihadirkanHadiatmoko mengatakan bahwa apa yang disampaikan Wiliardi tidak sesuai dengan fakta yang terjadi saat bertemu di ruangannya bersama dengan Brigjen Irwan Dahlan saat ituHadiatmoko mengaku tak pernah bertanya kepada Wiliardi, hingga mengaku mengenal Edo, Antasari dan Jerry"Kalau seandainya dia (Wiliardi, Red) kenal, pasti saya serahkan ke reserse, bukan kepada Propam," katanya pula.

Dikatakan Hadiatmoko, konfirmasi terhadap Wili dilakukan pada 28 April 2009, karena mendapat telepon dari Dirkrimum Polda Metro Jaya, yang menyatakan ada seorang perwira menengah Mabes Polri yang terlibat dan perlu ditindaklanjutiLalu sekitar pukul 21.00 WIB, dirinya mendapatkan foto Jerry dan Edo, serta menanyakan ke Wiliardi yang mengatakan tidak kenal.

"Saya tanyakan, apakah Pak Wili menyerahkan sesuatu pada seseorang di lapangan bowling AncolDia bilang tidakSaya bilang, 'Ya, sudahBerarti Pak Wili tidak terlibat.' Selanjutnya saya serahkan ke Kapuspaminal," ujarnya.

Sementara itu, Wiliardi tetap bersikukuh pada kesaksiannya bahwa dirinya mendapat tekanan dan berpegang pada BAP 29 April 2009"TetapKita lihat saja di persidangan nanti," katanya(awa/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim 8 Minta SBY Stop Kasus Bibit-Chandra


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler