Ha..ha...Ada Ruang Karaoke di Lapas

Minggu, 27 Maret 2016 – 00:03 WIB
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Foto ilustrasi dok.JPNN

jpnn.com - LAPAS Klas II B Lubukpakam yang letaknya di belakang Polres Deliserdang, Sumut, dirazia oleh aparat penegak hukum, Kamis (24/3). Direktur Reserse Narkoba Poldasu, Kombes Pol Reynhard SP Silitonga terlihat diantara pejabat yang ikut dalam razia ke Lapas Klas II B Lubukpakam tersebut.

Di awal penyisiran, sempat terjadi kericuhan hingga suara teriakan para warga binaan menggelegar ke luar Lapas. Tapi, hal tersebut tak berlangsung lama.

BACA JUGA: Pak Levi Zulu, Pria Afrika Sesepuh bagi WNI di Zambia

Petugas yang masuk dengan berpakaian lengkap dan menenteng senjata laras panjang, berhasil meredam kericuhan tersebut. Saat disisir, ada hal unik ditemukan. Yakni ruangan yang terlihat eksklusif untuk berdendang, melantunkan lagu-lagu. Dilengkapi dengan pengeras suara, ruangan eksklusif inipun mengherankan petugas yang melakukan razia ini.

“Dari hasil penggerebakan, ditemukan ruangan khusus yang eksklusif dengan dilengkapi kamera CCTV dan kamar mandi khusus. Selain itu, ada laptop dan barang lainnya yang tidak seharusnya ada di dalam Lapas,” jelas Reynhard didampingi Kapolres Deliserdang AKBP Edi Faryadi, Kepala BNN Kabupaten Deliserdang, AKBP Joko Susilo dan Kasat Narkoba AKP Edy Safari.

BACA JUGA: Isyana Sarasvati, Makin Semangat saat Dengar Jeritan-jeritan

Dalam penyisiran ini, tim juga menerjukan seekor anjing pelacak untuk mengendus sabu-sabu di dalam Lapas. Sayangnya, aparat tak berhasil menemukan sabu-sabu. Hanya saja, alat hisap, plastik klip kecil sabu, timbangan elektrik, laptop, handpone hingga uang tunai yang diduga merupakan hasil penjualan narkoba berhasil ditemukan.

“Dari hasil rapat, akan melakukan razia di beberapa Lapas. Sebelumnya kita melakukan razia di Rutan Tanjunggusta dan hari ini di Lapas Lubukpakam,” tambah Reynhard.

BACA JUGA: AKBP Sumy Hastry Purwanti, Polwan Berkeahlian Unik di Polri

Selain barang bukti, 21 orang warga binaan di Lapas juga turut diboyong ke Mapolres Deliserdang untuk pengembangan lebih lanjut. “Kita akan kembangkan bagaimana barang tersebut bisa masuk dan beredar di lapas,” imbuh Reynhard.

AKBP Edi Faryadi menambahkan, pihaknya akan langsung melakukan pemeriksaan terhadap 21 napi tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pengembangan juga terhadap barang bukti yang dapat masuk ke dalam Lapas tersebut.

“Hari ini akan kita periksa ke 21 napi yang diamankan.Kita akan kordinasi terus dengan Polda Sumatera Utara dan BNN Deliserdang dalam pengembangan ini,” jelasnya. 

Bekas Kapolres Tobasa inipun mengindikasi ada transaksi jual-beli narkoba di dalam Lapas Klas II B Lubukpakam.

“Kita akan melakukan penyelidikan, ini adalah kegiatan masif. Kegiatan ini tidak hanya sekali ini saja tapi akan dilakukan secara terus menerus  dan mengikutsertakan pihak Lapas, tambah AKBP Joko Susilo.

Saat Lapas Klas II B Lubukpakam disisir, orang nomor satu di ‘kandang’ warga binaan ini, tak berada di lokasi. Ditemui sore hari, Kepala Lapas Klas II B Lubukpakam, Setia Budi Irianto mengaku mengikuti kegiatan yang dihadiri langsung Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly di Aula Martabe Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan.

Menurut dia, razia di Lapas Klas II B Lubukpakam ini sudah berdasarkan hasil koordinasi lintas sekotral yang terkait di dalamnya. Tak hanya ruang karaoke, ruang untuk kecantikan wanita yakni salon pun ada.

“Ruang karaoke untuk pegawai. Sebenarnya mau diresmikan nanti tanggal 1 April ini. Tapi karena suaranya belum bagus, masih keluar dan belum kedap sekali, jadi masih ada perbaikan. Untuk rileks pegawai juga, daripada karaoke di luar. Salon ini disiapkan untuk napi yang punya keahlian. Orang luar juga kadang masuk, wanita-wanita yang mau belajar,” jawab Setia Budi saat disinggung soal ruang eksklusif karaoke.

Menurut dia, pihaknya masih ada kelemahan untuk pengawasan terhadap warga binaan yang berjumlah 1230 orang. Disoal narkoba bisa masuk dalam Lapas, ia mengaku hal tersebut dapat saja terjadi. Tapi, dia tak dapat memastikan hal tersebut.

“Mungkin ada dibawa pegawai atau mungkin juga dilempar dari luar. Itu kemungkinannya. Bukan jatuh dari langit,” kata Setia Budi seraya menambahkan, jika razia yang digelar di Lapas Klas II B Lubukpakam, merupakan permintaan darinya saat rapat lintas sektoral beberapa waktu lalu.

Dia menambahkan, daya tampung warga binaan di Lapas Klas II B Lubukpakam, sebanyak 326 orang dengan 65 persen napi yang terjerat kasus narkoba.

Sementara itu, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara (Kemenkuham Sumut) tidak mempermasalahkan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Lubukpakam, Kabupaten Deli Serdang memiliki fasilitas Karoke televisi (KTV). 

Hal itu, diungkapkan Humas Kantor Kemenkuham Wilayah Sumut, Josua Ginting. Dia menyebutkan KTV itu, untuk digunakan oleh petugas sipir Lapas tersebut.

“Petugas perlu hiburan juga. Jadi, tidak keluar kemana-kemana,” ungkap Josua Ginting saat dikonfirmasi Sumut Pos, Jum’at (25/3) siang.

Dia menyebutkan yang tidak diperbolehkan adalah bila fasilitas KTV itu, berada didalam sel atau kamar wargabinaan.”Kalau didalam sel baru tidak boleh. Kalau di luar ada batasannya itu,” jelasnya.

Ditanyakan fasilitas berlebihan itu akan menciptakan citra buruk bagi pihak Lapas sendiri?. Josua Ginting tak mampu menjawabnya. ”Untuk pastinya itu, coba konfirmasi Kepala lapasnya,” sebutnya.

Tak lama berselang, Josua Ginting memberikan tangkapan prihal itu. Dia mengungkapkan bahwa fasilitas KTV berupa loudspeaker merupakan peralatan untuk senam pagi di lapas itu.

”Itu penguat suara untuk senam pagi. Untuk karoke itu, loudspeakernya bisa diangkut keluar juga,” tuturnya.

Disinggung kemungkinan KTV disalahgunakan seperti disewakan kepada warga binaan, dia mengajak media untuk melakukan pengawasan dan pemantauan bersama-sama.

“Dipantau bersama lah. Guna peruntukan karoke itu untuk petugas sipir. Kalau disalahgunakan, Sama-sama kita pantau lah,” tandasnya.(ted/gus)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kampung Wisata tanpa Listrik, Terang Tunggu Ada Pernikahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler