jpnn.com, JAKARTA - Honorer K2 tidak putus asa untuk memperjuangkan status sebagai PNS, bukan PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). Mereka ingin ada komitmen baru dari para pengurus dan anggota forum untuk perjuangan mendapatkan status PNS.
"Kami ingin pemimpin yang bisa mengantarkan kami menjadi PNS. Bukan masuk ke kotak obat (istilah untuk PPPK atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja, red)," kata Musa, koordinator Honorer K2 Indonesia wilayah Ambon Kepada JPNN, Kamis (11/7).
BACA JUGA: Informasi Terbaru soal Revisi UU ASN, Perlu Diketahui Honorer K2
Dia menyebutkan, saat ini ada sejumlah pengurus forum yang sudah melenceng dari perjuangan. Sebagian dari mereka menerima solusi PPPK yang tidak memperhitungkan masa kerja honorer K2. Hal ini membuat honorer K2 terpecah belah.
"Kami kecewa dengan pengurus yang malah menerima PPPK. Apakah ada jaminan kalau jadi PPPK bisa menjadi PNS," ucapnya.
BACA JUGA: Hasil Rekrutmen PPPK dari Honorer K2 Tahap I Belum Beres, kok Mau Buka Lagi?
BACA JUGA: Hasil Rekrutmen PPPK dari Honorer K2 Tahap I Belum Beres, kok Mau Buka Lagi?
Dia menilai, saat ini honorer K2 butuh pemimpin yang bisa mempersatukan seluruh honorer K2 dan kembali pada visi misi awal, menjadi PNS. Selain itu butuh kekompakan seluruh honorer K2.
BACA JUGA: Bu Titi: Sebenarnya Apa Maunya Pemerintah Terhadap Honorer K2?
BACA JUGA: Gerak Cepat, Yusril Langsung Ajukan Penangguhan Penahanan
"Perjuangan adalah senjata bagi kami para honorer. Walaupun kami selalu disakiti dan dihujat habis-habisan, tapi kami tidak akan kendor," tegasnya.
Musa mengibaratkan perjuangan honorer K2 seperti kesebelasan sepak bola. Tanpa ada kerja sama dan kekompakan yang baik, kemenangan tidak akan pernah diraih. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marah, Pentolan Honorer K2 Sampaikan Kalimat Pedas untuk Pemerintah
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad