Hakim Minta Polisi Jaga Ketat Sidang Baasyir

Selasa, 08 Februari 2011 – 20:02 WIB

JAKARTA--Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan mulai menyidangkan kasus terorisme dengan terdakwa Ust Abu Bakar Ba’asyir Kamis (10/2) mendatangUntuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan selama berlangsungnya sidang tersebut, hakim PN Jaksel meminta polisi untuk memperketat pengamanan di sekitar lokasi sidang.

‘’Dari pihak pengadilan sudah menyampaiakan surat minta pengamanan dan (mengenai) jumlah pihak kepolsisan yang memperkirakan kebutuhan, yang jelas kita sudah ajukan surat,’’ ujar Humas PN Jaksel  Ida Bagus Dwiyantara kepada wartawan di PN Jaksel, Selasa (8/2).

Nantinya pihak PN akan menyediakan sebuah layar di depan pengadilan agar semua pengunjung yang ingin menyaksikan jalannya sidang tak harus masuk ke ruang sidang utama tempat sidang berlangsung

BACA JUGA: Ngotot Tak Mau Buka Data Rekening Gendut

Polisi juga akan menyeleksi siapa saja yang boleh masuk ke ruang sidang
‘’Kita akan berkoordinasi  ke kepolsian, tapi tidak bisa (pengunjung) sampai masuk keruangan semua,’’ tambahnya.

Sedianya pihak Ba’asyir telah meminta agar sidang tidak digelar di PN Jaksel

BACA JUGA: Dari Laporan Intelijen, Temanggung Sudah Kondusif

Alasannya ruang sidang PN Jaksel sempit dan tidak bisa menampung pengikut Ba’asyir yang diprediksi banyak yang akan hadir
Kepada JPNN beberapa waktu lalu, Hasyim Abdulah kerabat Ba’asyir, menyebut idealnya sidang tersebut digelar di tempat yang lebih luas seperti gedung Kementrian Pertanian seperti yang pernah digunakan dulu.

‘’Sebenarnya sudah dibicarakan dengan kepolisian tapi tetap di sini

BACA JUGA: Tembakau Bukan Zat Adiktif

Dari segi teknis pihak lain tidak ingin tempatnya dijadikan tempat sidang,’’ tambah Ida BagusPihaknya menargetkan maksimal sidang kasus Ba’asyir sudah bisa dirampungkan dalam waktu lima bulan.

Sementara itu Mabes Polri sendiri menyebut akan memberikan pengamanan ekstraNantinya pengamanan itu akan diserahkan langsung kepada Polda Metro Jaya selaku pemilik wilayah‘’Pasti ada pengamanan,’’ ujar Kabid Penum Div Humas Polri Kombespol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Selasa siang.

Ba’asyir ditangkap polisi 2010 lalu atas dugaan keterlibatannya dengan akltivitas terorismePolisi menyebut pimpinan Ponpes Al-Mukmin, Solo, Jawa Tengah itu terlibat kelompok yang melakukan pelatihan militer di pegunungan Jalin, Jantho, Aceh Besar yang tertangkap Febuari 2010 lalu(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Tak Mau Disebut Kebobolan Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler