JAKARTA--Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan mulai menyidangkan kasus terorisme dengan terdakwa Ust Abu Bakar Ba’asyir Kamis (10/2) mendatangUntuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan selama berlangsungnya sidang tersebut, hakim PN Jaksel meminta polisi untuk memperketat pengamanan di sekitar lokasi sidang.
‘’Dari pihak pengadilan sudah menyampaiakan surat minta pengamanan dan (mengenai) jumlah pihak kepolsisan yang memperkirakan kebutuhan, yang jelas kita sudah ajukan surat,’’ ujar Humas PN Jaksel Ida Bagus Dwiyantara kepada wartawan di PN Jaksel, Selasa (8/2).
Nantinya pihak PN akan menyediakan sebuah layar di depan pengadilan agar semua pengunjung yang ingin menyaksikan jalannya sidang tak harus masuk ke ruang sidang utama tempat sidang berlangsung
BACA JUGA: Ngotot Tak Mau Buka Data Rekening Gendut
Polisi juga akan menyeleksi siapa saja yang boleh masuk ke ruang sidangSedianya pihak Ba’asyir telah meminta agar sidang tidak digelar di PN Jaksel
BACA JUGA: Dari Laporan Intelijen, Temanggung Sudah Kondusif
Alasannya ruang sidang PN Jaksel sempit dan tidak bisa menampung pengikut Ba’asyir yang diprediksi banyak yang akan hadir‘’Sebenarnya sudah dibicarakan dengan kepolisian tapi tetap di sini
BACA JUGA: Tembakau Bukan Zat Adiktif
Dari segi teknis pihak lain tidak ingin tempatnya dijadikan tempat sidang,’’ tambah Ida BagusPihaknya menargetkan maksimal sidang kasus Ba’asyir sudah bisa dirampungkan dalam waktu lima bulan.Sementara itu Mabes Polri sendiri menyebut akan memberikan pengamanan ekstraNantinya pengamanan itu akan diserahkan langsung kepada Polda Metro Jaya selaku pemilik wilayah‘’Pasti ada pengamanan,’’ ujar Kabid Penum Div Humas Polri Kombespol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Selasa siang.
Ba’asyir ditangkap polisi 2010 lalu atas dugaan keterlibatannya dengan akltivitas terorismePolisi menyebut pimpinan Ponpes Al-Mukmin, Solo, Jawa Tengah itu terlibat kelompok yang melakukan pelatihan militer di pegunungan Jalin, Jantho, Aceh Besar yang tertangkap Febuari 2010 lalu(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Tak Mau Disebut Kebobolan Lagi
Redaktur : Tim Redaksi