Halo Bulan di Padang

Rabu, 15 Juni 2011 – 08:50 WIB

PADANG--Halo bulan menyapa Kota Padang, tadi malamFenomena bulan cerah yang dikelilingi cincin, akibat pembiasan cahaya oleh uap air di atmosfer itu, disaksikan masyarakat yang beramai-ramai ke luar rumah

BACA JUGA: Curiga Bayi Tertukar, Minta Tes DNA

Fenomena itu terjadi jelang gerhana bulan total 16 Juni, dini hari nanti dan bisa diamati di seluruh Indonesia


Badan Meteorologi, Kelimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam rilisnya menyebutkan, gerhana bulan total juga dapat dilihat dari wilayah Australia, Asia, Eropa, Afrika dan Amerika Selatan

BACA JUGA: Penerjun yang Tewas dalam Misi Refreshing



Diperkirakan mulai terjadi dari pukul 00.24 WIB hingga pukul 06.00 WIB
Jarak bulan dan bumi saat terjadi gerhana terlama dalam satu dasawarsa terakhir itu, adalah 384.400 kilometer.

Fenomena langka itu langsung menjadi tontonan masyarakat Padang

BACA JUGA: Lampaui Kewajiban Setor, Keuangan PD Owabong Disoal

Velik, warga Lubukbuaya ini mengatakan, halo bulan ini pertanda sedang musim banyak ikan“Lihatlah ke pantai, pasti banyak kepiting sekarang,” ujarnya.

Kepala bidang observasi dan informasi BMKG Ketaping, Syafrizal mengatakan, halo bulan ini fenomena alam biasa“Ini fenomena optikal biasaBumi kita diselubungi atmosfer berisi berbagai macam zat, salah satunya adalah uap airPada ketinggian tertentu, uap air akan membentuk butiran embun dan menggumpalJika langit dipenuhi awan cirrus ini sementara bulan atau matahari bersinar terang, maka terbentuklah halo,”ujarnya ketika dihubungi Padang Ekspres tadi malam

Penyebab halo ini, katanya, adalah cahaya bulan tersebut terpantul dan terbias es pada awan cirrus tersebutKarena sumber cahayanya bulat, maka hasil pemantulan dan pembiasan yang terbentuk juga berupa lingkaranJadilah terlihat berupa haloFenomena ini mirip dengan proses terjadinya pelangi, hanya saja pada pelangi penyebabnya adalah butiran air dan biasanya terbentuk pada lapisan bawah atmosfer.

Sementara Kepala BMKG Teluk Bayur, Amrizal mengingatkan masyarakat tidak mengaitkan fenomena ini  dengan bencana dan tanda-tanda lainnya“Ketinggian ombak saat ini normal-normal saja,” ujarnya.  (esg/a)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Angka Kekerasan pada Anak Meningkat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler