Permintaan itu disampaikan kuasa hukum Hamka Yandhu, Hidayat Surya Saleh dalam sidang aliran dana BI dengan agenda mendengarkan keterangan saksi-saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Selasa (14/10) 2008."Kami sangat berharap Bun Bunan Hutapea bisa dihadirkan sebagai saksi pada sidang mendatang," pinta Hidayat kepada Majelis Hakim
Menanggapi permintaan kuasa hukum Hamka Yandhu tersebut, jaksa penuntut umum KPK Rudi Margono menegaskan akan mempertimbangkan usulan tersebut."Kami belum bisa memastikan tapi akan kami pertimbangkan usulan tersebut," tegasnya.
Pada persidangan korupsi dana BI sebesar Rp 31,5 miliar hari ini, dua saksi dihadirkan untuk didengar keterangannya
BACA JUGA: Bank Dunia Jadi Biang Krisis Global
Keduanya adalah analis senior BI Asnar Azhari dan pensiunan sopir honorer BI, Jonathan MarowSaat menyerahkan uang tersebut, Asnar ditemani Rusli Simanjuntak
BACA JUGA: Krisis Tak Pengaruhi Anggaran KPU
Penyerahan dilakukan sebanyak lima kali, di dua tempat berbeda, di Hotel Hilton Jakarta serta kediaman Anthony Jalan Gandaria JakartaKeterangan Asnar juga diperkuat kesaksian Jonathan
BACA JUGA: TK : Pemerintah Tak Serius Atasi Krisis
Ia mengaku bertindak sebagai sopir setiap kali uang tersebut akan diantarkanSaat dicecar pertanyaan apakah Ia tahu koper tersebut berisi uang, Jonathan mengaku tahu karena sebelum diantar ke Anthony, koper tersebut diisi lebih dahulu di kasir kantor Bank Indonesia.Dalam sidang tersebut, Anthony maupun Hamka Yandhu menyempatkan diri menyampaikan sanggahanKeduanya mengaku tidak pernah meminta atau menyebutkan jumlah uang yang harus disetor BI kepada anggota DPR.
Baik Hamka Yandhu maupun Anthony, sama-sama diancam hukuman penjara seumur hidup atau kurungan maksimal 20 tahun. maupun Selain keduanya, kasus ini juga menyeret mantan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah, Oey Hoey Tiong dan serta mantan Kepala BI Surabaya Rusli Simanjuntak
Sidang lanjutan akan digelar kembali Selasa 21 Oktober mendatang, dengan agenda yang sama, mendengar keterangan saksi.(ysd/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo : Konglomerat Terlalu Dimanja
Redaktur : Tim Redaksi