Hammam Kembali Pimpin AFC

Jumat, 07 Januari 2011 – 16:20 WIB
DOHA - Mohamed Bin Hammam terpilih lagi sebagai presiden AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia)Pria 61 tahun itu menjadi calon tunggal dan terpilih secara aklamasi dalam Kongres AFC di Doha, Qatar kemarin

BACA JUGA: SBY Diingatkan agar Jangan Membuka LPI

Hammam telah menjadi orang nomor satu AFC sejak 2002
Setelah terpilih lagi, pria asal Qatar itu akan bertugas sampai 2015.

Misi besar Hammam adalah meningkatkan kualitas sepak bola Asia

BACA JUGA: Chelsea Mulai Lupakan Premier League

Dia berambisi menjadikan kompetisi di Asia sehebat Eropa
"Dengan populasi yang besar, Asia memiliki banyak talenta hebat

BACA JUGA: Awasi Faktor Non-Teknis

Saya percaya bahwa dunia belum merasakan getaran dari sepak bola Asia," kata Hammam.

Untuk itu, langkah yang akan dilakukan AFC adalah meningkatkan partisipasi banyak pihak terhadap sepak bolaSelain itu, Hammam ingin melanjutkan tekanan demi terwujudnya kompetisi yang profesional"Kami sangat yakin bahwa masa depan itu ada di AsiaKami akan bekerja keras untuk mencapai hal itu," katanya.

Selain memimpin AFC, Hammam juga menjadi salah seorang anggota executive committee FIFA sebagai perwakilan dari AsiaDia telah menjabat posisi tersebut sejak 1996Meski begitu, dalam beberapa kesempatan Hammam justru berseberangan dengan Presiden FIFA Sepp BlatterSalah satunya adalah ketika Blatter melontarkan ide untuk memperkenalkan komite antikorupsi di FIFA.

"Beberapa dari tindakan FIFA tidak saya setujuiSaya adalah anggota executive committee FIFA dan saya tidak pernah membicarakan ide tersebut," tutur Hammam seperti dilansir Reuters"Saya percaya, jika kami serius, harus ada diskusi yang serius di antara kami terlebih dahulu," sambungnya.

Hammam juga mengkritisi pernyataan dari Blatter terkait pelaksanaan Piala Dunia 2022 di QatarSebelumnya, Blatter menyatakan bahwa putaran final Piala Dunia 2022 sebaiknya dihelat pada Januari ketimbang ketika musim panas pada Juni atau JuliPria asal Swiss itu mengancam bakal memindahkan Piala Dunia dari Qatar jika hal itu tidak dilakukan.

"Piala Dunia masih 12 tahun lagiSiapa yang tahu apa yang akan terjadi? Saya telah membacanya di mediaTapi, tidak ada yang didiskusikan di executive committee," kata Hammam(ca/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Melawan Teman Lama


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler