jpnn.com, JAKARTA - PKB dan PDIP mendapat nomor urut cantik untuk Pemilu 2019. PKB mendapat nomor 1 dan PDIP nomor 3.
Nomor 1 untuk PKB itu tentu saja istimewa. Visualisasi di surat suara pun akan sangat menonjol.
BACA JUGA: Dikasih 3 Menit, Megawati Minta Tambah
PDIP tidak kalah senang dengan mendapat nomor 3. Nomor tersebut identik dengan partai berlambang banteng itu sejak era Orde Baru. Salam metal dengan tiga jari juga identik dengan mereka.
Kecuali Partai Demokrat dan Partai Nasdem, seluruh ketua umum partai hadir dalam pengundian nomor urut tadi malam. Yakni, 11 partai lama dan 3 partai baru.
BACA JUGA: Simak nih Kata Siti Zuhro soal Prospek Parpol Baru
Acara pengundian di KPU, Minggu (18/2), dimulai dengan pengambilan nomor antrean. Nomor antrean diundi sesuai dengan registrasi kehadiran partai.
Partai Garuda yang hadir paling awal pukul 17.20 mendapat giliran pertama mengambil nomor antrean.
BACA JUGA: Partai Berkarya Target 78 Kursi di DPR, Penak Zamanku To?
PDIP mendapat nomor antrean 1 sehingga berhak mengambil nomor urut paling awal. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengambil nomor urut yang berupa bola kaca transparan yang dibungkus kain putih.
’’Bola kaca putih transparan menandakan bahwa KPU bekerja secara transparan,’’ kata Ketua KPU Arief Budiman.
Dalam pengundian itu, PKB mendapatkan nomor urut 1, Partai Gerindra nomor 2, PDIP 3, Partai Golkar 4, Partai Nasdem 5, Partai Garuda 6, Partai Berkarya 7, PKS 8, Partai Perindo 9, PPP 10, PSI 11, PAN 12, Partai Hanura 13, dan Partai Demokrat nomor 14.
Komentar para ketua umum beragam menanggapi nomor urut yang mereka peroleh. Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, nomor urut 4 yang diraih Partai Golkar mempunyai hubungan erat dengan 4 pilar yang diinisiatori mantan Ketua MPR (almarhum) Taufik Kiemas. Selain itu, nomor 4 erat dengan program partai. ”Kami mohon dukungan dari rakyat,” kata dia.
Muhaimin Iskandar, ketua umum PKB, menyatakan, KPU, DPR, dan pemerintah hanyalah sarana.
”Tujuannya adalah Indonesia adil, makmur, dan sejahtera,” kata pria yang akrab disapa Cak Imin itu.
Di akhir pidatonya, Cak Imin sempat mengungkapkan pantun. ”Buat apa ngaku perkasa kalau tidak berani ke Sumatera. Buat apa berkuasa kalau tidak bikin rakyat sejahtera,” ujarnya.
Sambutan Megawati Soekarnoputri disambut riuh. ”Saya ini ketua umum partai terlama,” katanya.
Kalimat itu sempat membuat suasana rapat riuh dengan gelak tawa. Apalagi, Mega sempat minta waktu lebih lama dengan alasan senioritas tersebut.
Di akhir pidatonya, dia mengingatkan agar pemilu dijauhkan dari unsur SARA yang dapat mencederai iklim berpolitik sehat.
Sambutan yang cukup menggelitik juga datang dari Partai Hanura. Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang berseloroh kepada Grace Natalie, ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), untuk tidak menggurui politisi yang lebih senior.
Mengenai nomor urut yang didapat partainya, 13, Oso (sapaannya) mengaku senang. Sebab, kombinasi 1 dan 3 jika digabung seperti huruf B. ”B itu berkah, bagus, baik,” tuturnya.
Partai Demokrat pun mengaku senang mendapatkan nomor buncit 14. Agus Harimurti Yudhoyono sebagai komandan Pemenangan Bersama Pemilu Partai Demokrat menyampaikan bahwa nomor 14 sesuai dengan semboyan partainya. ”Semboyan kami SIAP. Kalau S14P bisa dibaca siap,” jelasnya.
Agus membacakan sambutan mewakili ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono. SBY tidak bisa datang karena sedang berada di luar kota. (lum/lyn/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tommy Soeharto Ingin Ambil Nomor Urut Partai Berkarya
Redaktur & Reporter : Soetomo