jpnn.com, SURABAYA - Dinas Pendidikan Jawa Timur menyerahkan SK CPNS kepada 828 guru kemarin (3/5). Sebanyak 828 CPNS tersebut tentu menambah jumlah guru di Jatim.
Meski begitu, jumlah itu belum mampu memenuhi kekurangan guru di Jawa Timur.
BACA JUGA: Di Sini Masih Kekurangan 1.050 Guru Agama
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Saiful Rachman menyatakan, kebutuhan guru di Jatim masih cukup banyak.
BACA JUGA : Indonesia Kurang Guru Penjaskes 54 Ribu Orang
BACA JUGA: Terpaksa Membelah Diri karena Kurang Guru di Sekolah
Kekurangannya, ungkap dia, mencapai 2.500 orang. Dengan penambahan 828 orang CPNS tersebut, pihaknya berharap bisa mengisi kebutuhan guru di Jatim.
BACA JUGA: Miris, Hanya Ada Dua Guru di Sekolah untuk Didik Seratus Siswa
''Tapi, memang kekurangannya masih banyak. Jadi, kebutuhan untuk GTT juga masih banyak,'' jelasnya.
BACA JUGA : Kemdikbud Bilang Kurang Guru, KemenPAN-RB Moratorium CPNS
Guru pendidikan agama Islam (PAI), ujar dia, juga kurang 950 orang. Padahal, keberadaan guru PAI, tambah dia, penting untuk pendidikan moral siswa. Meski begitu, pihaknya terus berupaya memenuhi kebutuhan jumlah guru.
Bahkan, guru PNS di sekolah swasta juga banyak yang ditarik ke sekolah negeri.
''Tapi juga bergantung yayasan,'' ucap Saiful.
BACA JUGA : Kurang Guru, Belajar Mengajar Dihentikan
Dengan begitu, selama pemenuhan guru melalui CPNS belum maksimal, kebutuhan terhadap GTT/PTT tetap ada.
Berdasar pendataan Dinas Pendidikan Jawa Timur, jumlah GTT/PTT di Jatim mencapai 19 ribu orang dari sebelumnya 21 ribu. ''Ada yang meninggal, ada yang promosi, ada yang resign,'' katanya.
Saiful melanjutkan, bertambahnya jumlah CPNS di lingkungan Dinas Pendidikan Jawa Timur tentu berpengaruh terhadap beberapa aspek.
Di satu sisi, ujar dia, bisa menambah kebutuhan jumlah guru di Jatim. Di sisi lain, hal tersebut tentu menambah beban belanja pegawai bagi pemprov.
Karena itu, guru juga harus menunjukkan kinerjanya dengan baik. Apalagi, tantangan guru di masa depan semakin tidak mudah.
Guru, jelas Saiful, harus segera menyesuaikan diri. ''Sekarang eranya sulit. Tuntutannya profesi,'' tegasnya.
Guru harus semakin kreatif dalam mengembangkan inovasi di bidang pendidikan. Apalagi, pendidikan adalah motor penggerak peningkatan sumber daya manusia.
Komitmen inovasi tersebut juga harus diiringi dengan kedisiplinan.
Mengenai hal itu, pihaknya juga mengajak Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur di kabupaten/kota untuk turut melakukan pemantauan.
''Untuk menjaga perilaku disiplin,'' tutur laki-laki yang memasuki masa pensiun pada Mei ini. (puj/c22/diq/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kurang Tenaga Pendidik, Guru Ini Harus Mengajar 6 Kelas
Redaktur & Reporter : Natalia