Harga Kedelai Naik 100 Persen

Senin, 11 Januari 2010 – 08:35 WIB

MATARAM--Di sejumlah pasar di Mataram, harga kedelai terus merangkak naik selama seminggu terakhirKenaikan harga bahkan sudah mencapai 100 persen

BACA JUGA: Tak Etis Biarkan Industri Dalam Negeri Mati

Pada tingkat yang wajar, harga bahan baku tahu tempe itu pada kisaran Rp4000 hingga Rp4.500 per kilogramnya
Saat ini, sudah mencapai Rp8000 per kilo

BACA JUGA: Gula di Nunukan Rp 150 Ribu/Kg

Tak pelak, para pengusaha tahu tempe di sentra pembuatannya, yakni di kawasan Kekalik, Mataram, mulai panik


Pantauan Lombok Post di beberapa pasar kemarin, harga kedelai berada pada kisaran Rp 8 ribu per kilogram

BACA JUGA: Banyak Perda Hambat Masuki FTA

Harga ini melonjak hampir mencapai 50 persen dari harga sebelumnya yang hanya pada kisaran Rp 4 ribu sampai Rp 4.500 per kilogramnyaKepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Dikoperindag) Kota Mataram Bambang Juni Wartono membenarkan adanya kenaikan harga kedelai yang cukup tinggi ituHal ini disebabkan stok kedelai dalam negeri saat ini kurang“Fenomena kenaikan harga kedelai ini terjadi di seluruh daerah di Indonesia,” tuturnya.

Dijelaskan, kebutuhan kedelai di Mataram bahkan Indonesia secara keseluruhan masih bergantung dari negara lainHal ini tentu membuat dinas atau instansi terkait tidak bisa mengontrol harga“Sekitar 60 persen kebutuhan kedelai Indonesia masih mengimpor dari negara lain,” bebernya.

Saat ditanya kemungkinannya akan menggelar operasi pasar (OP) terkait kenaikan harga kedelai tersebut, Bambang mengatakan masih akan mengkaji dulu“Kita akan melihat grafik kenaikannya duluSerta fokus pada penggelontoran beras,” ungkapnya

Menurut pedagang, harga kedelai mulai merangkak selama seminggu terakhir“Yang jelas, selama seminggu ini, sudah tiga kali harganya naik,” kata Martini, salah satu pedagang di Pasar BertaisDia mengakutidak tahu secara pasti penyebab kenaikan harga kedelai tersebut

Hal yang sama juga terjadi di pasar Pagesangan dan Kebon RoekHanya saja, harga beras di pasar ini tidak sebesar di pasar BertaisDi pasar Kebon Roek misalnya, untuk kedelai dengan kualitas kelas satu, dijual dengan harga Rp 7.500 per kilogram.Di pasar Pegesangan, kedelai lokal masih pada kisaran Rp 6 ribu sampai Rp 6.500 per kilogram

Hajah Sapiah, pedagang kedelai di pasar Pagesangan, mengatakan, yang mahal itu kedelai yang berasal dari luar NTBSebab kualitasnya juga bedaKenaikan harga kedelai ini cukup menyulitkan masyarakat, utamanya para pengusaha tahu-tempeMaklum, kedelai adalah bahan baku utama yang harus mereka penuhi“Kami berharap, harga kedelai kembali turun dan normal lagi,” kata Rusmayadi, salah satu pengusaha kedelai di Kekalik, Mataram.

Kekalik memang menjadi sentra pembuatan tahu tempe di MataramDalam sehari, puluhan pengusaha tahu-tempe di tempat ini sedikitnya menghabiskan 20 ton kedelaiSehingga, jika kenaikannya sudah mencapai 50 persen, tentu bisa jadi akan membuat usaha mereka gulung tikar“Masalahnya, kami tentu tidak bisa menaikkan harga tahu-tempe dengan persentase yang sama,” terangnya(oni,sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masuki FTA, Stop Pungutan Liar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler