JAKARTA -- Pemerintah akan lebih giat mengkampanyekan 'Cinta Produk Dalam Negeri' untuk memasuki pemberlakuan Free Trade Agreement (FTA) Asean-ChinaMenurut Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Kementrian Koperasi dan UKM, I Wayan Dipta, bila masyarakat lebih menyukai produk dalam negeri, maka hal itu sangat membantu bangsa ini memasuki era FTA tersebut.
Wayan memberi contoh di Korea
BACA JUGA: Tekstil dan Garmen Paling Terancam
Dikatakan, di saat mobil produk Jepang mampu menguasai pangsa pasar di sejumlah negara, namun tidak demikian di KoreaBACA JUGA: Produk Makanan-Minuman Paling Siap
Mereka lebih suka menggunakan mobil produksi dalam negeri, meski tahu produk Korea lebih buruk," ujar I Wayan Dipta dalam diskusi di Waroeng Daun, Pakubuwono, Jakarta, Sabtu (9/1).Selain itu, pemerintah juga akan mengeluarkan sejumlah regulasi yang bisa mendukung daya saing produksi dalam negeri
BACA JUGA: Optimis PLTU Kelar Sebelum PON XXI
Kredit Usaha Rakyat (KUR) ditingkatkan, dengan target Rp20 triliun per tahunnyaWayan menjelaskan, peran pemerintah daerah juga sangat penting dalam mendukung persaingan di era FTADaerah diharapkan tidak hanya mengeluarkan perda yang menggenjot pendapatan asli daerah (PAD), tapi mengabaikan industri kecil dan menengahPerda-perda berisi beragam pungutan harus dibatalkan"Bayangkan saja, jeruk Medan itu untuk sampai ke Jakarta mengalami tujuh kali pungutan resmi dan liarIni hasil penelitian resmi," ujar Wayan(sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dari Cukai Tembakau Raup Rp 819 Juta
Redaktur : Soetomo Samsu