jpnn.com - JAKARTA – Bisnis minyak diprediksi bakal semakin bergairah. Hal itu tak lepas dari sikap negara produsen minyak yang menahan laju produksi. Efeknya pun sudah terasa dalam beberapa hari terakhir.
Menteri ESDM Sudirman Said memperkirakan tercapainya ekuilibrium harga minyak mentah baru yang lebih baik 2017 nanti. Dasarnya ialah kesepakatan antara Arab Saudi, Rusia, Venezuela, dan Iran.
BACA JUGA: Good News! Dwelling Tim Bisa Dikepras Jadi 3,7 Hari
Dia yakin, industri migas bisa memiliki umur lebih panjang setelahnya. Menurut dia, harga yang terus anjlok tidak baik dan membuat perusahaan bisa mati. “Tahun depan harga minyak dunia diperkirakan naik,” ujar Sudirman, Jumat (19/2).
Meski demikian, kenaikan harga minyak disebut-sebut tidak drastis. Menurut dia, bisa saja harga minyak lebih stabil di angka USD 30–40 per barel. Rebound ke angka sebelum komoditas minyak jatuh yang sempat di angka USD 80–USD 100 per barel juga disebut tidak baik.
BACA JUGA: Pemerintah Fokus 4 Industri Hilir Tambang
Sebab, para produsen bisa kembali menggenjot produksi minyak sehingga situasi seperti saat ini akan terulang. (wir/noe/jos/jpnn)
BACA JUGA: Demokrat: Kehadiran Dua Pelabuhan di Sultra Tingkatkan Perekonomian
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dorong Penurunan Suku Bunga, OJK Siapkan Aturan Insentif
Redaktur : Tim Redaksi