JAKARTA - Penyidikan polisi terkait pelesiran Gayus Tambunan ke luar negeri menemukan titik terangTim gabungan Direktorat Pidana Korupsi dan Direktorat Pidana Umum Bareskrim Polri berhasil mengungkap jaringan pembuat paspor palsu Gayus
BACA JUGA: Remunerasi Hanya Boroskan Uang Negara
Tim sekarang fokus mencari oknum Imigrasi yang diduga terlibatKepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam menjelaskan, Gayus membeli paspor palsu itu dengan harga USD 100 ribu
BACA JUGA: Penyitaan untuk Miskinkan Koruptor
Uang sebanyak itu dibagi-bagi oleh jaringan sindikat pemalsu pasporBACA JUGA: Tekan Korupsi, Tender dengan Elektronik
Penyidik menangkap Andre alias Hendi di kawasan Tebet Jakarta Selatan pada Senin (10/01) dinihari menjelang subuhDia sekarang mendekam di rumah tahanan Bareskrim Polri"Tersangka A dapat dijerat Pasal 266 jo 55 dan 56 tentang pemalsuan dan turut serta dalam tindakan pemalsuan," kata Irjen Anton
Menurut mantan Kapolda Jatim ini, A berperan sebagai penghubung atau kontak Gayus saat membuat pasporDia menerima jatah USD 2.500 dari USD 100 ribu yang Gayus bayarkan"Sisanya untuk temannyaAda dua yang kita masih kejar," katanya
Irjen Anton memastikan siapapun yang terlibat dalam sindikasi pemalsuan paspor itu akan diperiksa Polri. Termasuk oknum Imigrasi - "Siapapun, sekarang masih didalami," tegasnya
Kabidpenum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar menambahkan, paspor Gayus diduga aspal"Bukunya asli, tapi datanya palsu," katanya
Boy menjelaskan, setelah A mendapat order membuat paspor Gayus, dia memotret mafia pajak itu dengan kamera pribadi"Dilakukan di luar tahanan," katanya
Setelah itu, foto Gayus berwig itu diproses dengan data palsu yang belakangan nomor paspor itu teregistrasi atas nama seorang anak Margarita yang batal mengambil"Tidak menutup kemungkinan ini sindikat yang sudah lama beroperasiArtinya tidak hanya paspor Gayus yang dibuat mereka," katanya
Selain menyidik soal paspor, polisi juga fokus mendalami motif pelesir Gayus ke sejumlah negaraSalah satunya, polisi mengincar donator atau becking Gayus yang membiayai perjalanan ituTermasuk yang menyiapkan dana untuk membuat paspor "aspal"
Kabareskrim Komjen Ito Sumardi menyebut ada seorang pengusaha yang intens menjalin kontak dengan Gayus"Orang kaya," kata Ito via telepon kemarin"Tapi, bukan tokoh,?tambahnya
Mantan Kapolwiltabes Surabaya itu enggan membeber siapa pengusaha kaya donator tetap Gayus ini"Tunggu saja," katanya.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos, donator Gayus ini berinisial D. Pengusaha ini sudah mengenal Gayus jauh-jauh hari sebelum kasusnya terbuka gara-gara pernyataan Susno Duadji"Dia ini mata rantai utamaSemuanya (uang) putus di orang ini," kata sumber Jawa Pos kemarin.
Posisi D sekarang terdeteksi di SingapuraBegitu pulang ke Jakarta, orang ini akan segera diperiksa"Keterangan Gayus sangat cukup untuk memanggilnya (untuk diperiksa)," katanya
Dikonfirmasi soal info pengusaha berinisial D ini, Boy Rafli Amar menolak berkomentar"Saya memang belum mendapat informasinya dari penyidik," kata mantan kanit negosiasi Densus 88 Polri ini
Yang jelas, kata Boy, fakta kepergian Gayus ke luar negeri menjadi titik awal penyidikan"Untuk kasus lamanya (sindikasi pajak) kan sudah sidang, sekarang ini untuk yang terbaru, soal perginya itu," kata mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya itu
Dihubungi terpisah, pengacara Gayus, Pia Nasution menolak berkomentar soal hasil penyidikan polisi terkait kepergian Gayus ke luar negeri"Kami hanya membela di kasus pajak, yang itu tidak masuk," katanya
Gayus selama ini, menurut Pia, tidak pernah bercerita soal aktivitas pelesirnya"Karena itu, kami berlepas tangan untuk yang ini (pelesir)," ujarnya.
Di bagian lain, Menkum dan HAM Patrialias Akbar menyatakan bahwa kasus pelesiran terdakwa Gayus Tambunan, hanya merupakan sebagian kecil dari jaringan kasus yang lebih besar"Ini (pelesiran) kan hanya ecek-ecek tidak substansialMasih ada yang lebih besar dari sekedar pelesiran Gayus ,"papar Patrialis ketika ditemui di gedung Kemenkum dan HAM, kemarin.
Karena itu, Patrialis menyayangkan pemberitaan media yang terlalu berlebihanMenurut dia, pemberitaan pelesiran Gayus ke sejumlah negara, tidak perlu menjadi fokus utama"Menurut saya membongkar mafia yang lebih besar, itu lebih mantebSayang sekali, banyak media yang justru menyoroti ini (pelesiran),"katanya.
Namun Patrialis menyatakan menghargai keinginan Gayus untuk membongkar mafia atau orang besar yang berada di balik kasus tersebut"Menurut saya lebih bagus itu adalah keinginan Gayus untuk membuka mafia yang lebih besar,"imbuhnya.
Menyoal penggunaan paspor palsu atas nama Sony Laksono, Patrialis memaparkan, saat ini tim investigasi bentukan Kemenkum dan HAM tengah menyelesaikan tugasnyaDia menjelaskan, sekretaris Ditjen Imigrasi Kemenkum dan HAM telah mengunjungi Gayus untuk meminta keterangan lebih lanjut."Yah ini kan Pak Sam LTobing sedang ke tempat Gayus di Cipinang, kita tungguSaya harap lebih cepat lebih baik," katanya.(rdl/ken)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejaksaan Ancang-ancang Minta Tambahan Anggaran
Redaktur : Tim Redaksi